Kisah Kakek Arifin Bak Lagu The Script-The Man Who Can't Be Moved

10 Februari 2021, 11:55 WIB
Ilustrasi pasangan kakek nenek /PIXABAY/Fususu

MALANG TERKINI - The Script adalah sebuah band rock terkenal asal  Dublin, Irlandia. Band ini berdiri sejak tahun 2007.

Pada tahun 2008 Band ini sempat membuat sebuah lagu yang berjudul The Man Who Can't Be Moved.

Lagu ini menceritakan kesetiaan seorang pria yg selalu menunggu kekasihnya untuk kembali ke tempat pertama kali mereka bertemu.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 10 Februari 2021, Kejahatan Elsa Semakin Banyak dan Nyata Celakai Nino

Namun siapa sangka bahwa di kehidupan nyata juga pernah terjadi cerita yang sama.
Kakek Arifin atau lebih dikenal dengan sebutan Mr. Gombloh.

Ia adalah seorang pria yang berasal Ngantang, Malang. Menurut cerita pada tahun 1970 saat di Malang sedang terjadi peristiwa politik Mr Gombloh berpisah dengan kekasihnya.

Di depan jejeran ruko di daerah Kayu Tangan Malang Kota, ia dan kekasihnya berjanji akan bertemu lagi di tempat ini, saat situasi kota telah aman.

Siapa sangka Mr. Gombloh adalah seorang laki-laki yang selalu menepati ucapannya, termasuk janji dengan kekasihnya.

Setelah peristiwa politik mereda, di setiap hari dalam hidupnya Mr. Gombloh datang jauh-jauh dari Ngantang untuk menunggu kekasihnya di bilangan Kayu Tangan.

Ngantang adalah daerah yang hampir mencapai perbatasan antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Kediri.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 10 Februari 2021, Al Jujur Bayar Saksi untuk Beratkan Hukuman Andin

Untuk sampai ke Kayu Tangan, Kota Malang membutuhkan perjalanan kurang lebih 2 jam. cukup jauh bukan?

Namun kesetiaan kakek ini tidak main-main. Hari demi hari ia menanti kekasihnya datang.

Sayang sekali kekasih yang dinanti-nantinya tak kunjung tiba entah karena apa.

Bahkan sang kakek tak pernah tau apakah kekasihnya masih hidup atau tidak? Ia masih terus menunggu dengan percaya bahwa kekasihnya akan datang suatu saat nanti.

Namun naas, sekitar awal tahun 2017 Mr. Gombloh ditemukan dalam keadaan tidak berdaya dengan muka lebam di trotoar jalan.

Orang-orang baik segera melarikannya ke Rumah Sakit Saiful Anwar. Keadaanya sudah terlalu parah dan nyawanya tak tertolong.

Diduga ia menjadi korban tabrak lari oknum yang tidak bertanggung jawab.
Hal ini menjadi akhir penantian panjang Mr Gombloh.

Ketulusan dan kesetiaan kakek Arifin akan selalu dikenang oleh orang-orang yang mengenalnya pun orang-orang yang pernah bertemu dengannya.

Selamat jalan kakek, semoga tuhan memberikan tempat terbaiknya untukmu.

Baca Juga: Profil Boy Candra, Penulis Novel Trauma yang Sedang Trending di Twitter

Itulah kisah kakek Arifin yang mirip dengan kisah dalam lagu The Script The Man Who Can't  Be Moved.

Kisah ini dikutip Malang Terkini dari akun Twitter @adiphpin.***

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler