Orang Tua Wajib Tahu! Tips Menjaga Anak Tetap Aman Menggunakan Sosial Media

12 Oktober 2021, 06:20 WIB
Orang tua menjaga anak tetap aman saat menggunakan sosial media /Pixabay/Ana Krach

MALANG TERKINI – Ketika mantan karyawan Facebook, Frances Haugen bersaksi tentang bahaya Facebook dan Instagram untuk anak-anak dan remaja, mungkin banyak orang tua yang sudah mulai memikirkan aturan dan batasan dalam menggunakan sosial media.

Apakah kita sudah melakukan upaya yang cukup baik untuk menjaga anak-anak remaja kita yang sering memakai sosial media?

Sebagian besar aplikasi sosial media bisa dipakai untuk anak berusia 13 tahun ke atas. Banyak pula aplikasi yang sangat populer di kalangan pengguna remaja, terutama selama pandemi karena adanya keterbatasan kegiatan bersosialisasi di dunia nyata.

Baca Juga: 4 Langkah Agar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat. Pastikan Asupan Nutrisi dan Imunisasi Terpenuhi

Haugen menyuarakan hal-hal yang telah dikatakan para kritikus dan peneliti media sosial selama bertahun-tahun, yakni media sosial dapat membuat ketagihan dan telah berkontribusi pada masalah serius seperti bullying atau mempengaruhi kesehatan mental.

Haugen mengatakan bahwa remaja sering kali kehilangan kendali diri saat menggunakan sosial media seperti instagram dan lain-lain.

Meskipun begitu, berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua sekarang untuk memastikan anak-anak bersosial media dalam kondisi yang aman.

Baca Juga: 5 Permainan Tradisional Anak Indonesia yang Mirip dengan Film Squid Game

Jangan memutus akses mereka dalam menggunakan sosial media secara ekstrem

Mungkin banyak orang tua yang berpikir bahwa melarang anak menggunakan semua media sosial adalah solusi terbaik.

Tetapi anak-anak, terutama remaja, cenderung mencari cara lain, dan dampak negatifnya adalah anak-anak enggan berkomunikasi secara terbuka pada Anda.

Baca Juga: Covid-19 pada Bayi dan Anak-anak: Bagaimana Mengenali Gejalanya dan Mencegah Penularannya?

Edukasi anak dan ijinkan mereka sign up di sosial media sesuai ketentuan usia

Jangan biarkan anak-anak menggunakan aplikasi media sosial di bawah usia 13 tahun tanpa pengawasan.

Pakar teknologi dan anak-anak, Devorah Heitner menyatakan bahwa orang tua dapat memperkenalkan teknologi pada anak saat mereka berusia 11 atau 12 tahun.

Anda bisa memperlihatkan pada anak tentang media sosial dan mempraktekkannya di gadget Anda sendiri. Misalnya, Anda mengajak anak-anak melihat postingan Instagram atau TikTok sambil menjelaskan tentang risiko dan manfaat dari aplikasi tersebut.

Baca Juga: Lakukan Ini Sekali Menurut Gus Baha, Ternyata Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya

Pastikan Anda mengenal baik berbagai aplikasi dan dengarkan pendapat anak Anda

Jangan bersikap sewenang-wenang pada anak dalam hal memberi izin. Pertimbangkan kesiapan emosional anak Anda.

Ketika Anda meminta mereka untuk berhenti menonton Netflix atau menyimpan video game, apakah mereka mendengarkan dan mematuhinya?

Vicki Harrison, direktur program Stanford Center for Youth Mental Health and Wellbeing menjelaskan bahwa jika anak sudah mampu mengendalikan diri mereka sendiri, itu berarti mereka sudah lebih dewasa dan Anda mungkin tidak perlu lagi mengawasi mereka secara ketat.

Baca Juga: Menkes Siapkan Seroprevalence Survey untuk Masyarakat Indonesia

Permudah akses mereka ke sosial media dan tetaplah awasi dengan siapa anak-anak berinteraksi

Anda perlu membangun keterampilan secara perlahan. Biarkan mereka menginstal salah satu aplikasi sosial media dan biarkan mereka mulai interaksinya dengan kalangan terbatas, seperti anggota keluarga atau teman dekat.

Jika mereka tergabung dalam komunitas tertentu, pastikan Anda juga mengetahui apa yang terjadi di komunitas tersebut. Mintalah mereka untuk menjelaskan komunitas yang mereka ikuti dan cobalah ikut berinteraksi secara online.

Jangan membuat anak jadi tergantung pada perangkat teknologi

Ada sejumlah aplikasi yang dapat Anda install dan pengaturan yang dapat Anda aktifkan untuk memantau aktivitas media sosial anak Anda.

Anda dapat menggunakan kontrol orang tua di smartphone untuk membatasi berapa banyak waktu yang mereka habiskan di YouTube, mengatur router untuk memutus WiFi pada jam-jam tertentu, atau menggunakan layanan seperti Bark untuk mendapatkan peringatan jika mereka membagikan atau menemukan konten berbahaya.

Teruslah berbicara dan berinteraksi dengan anak Anda

Anda bisa mencoba bernegosiasi dengan anak Anda. Perbolehkan mereka mengakses sosial media dengan syarat, mereka harus menceritakan apa saja yang mereka akses secara online di sosial media.

Tanyakan kepada mereka tentang apa yang mereka lihat online dan bahkan berita apa yang mereka baca. Beri mereka tempat untuk mengamati apa yang mereka lihat, bantu mereka memahami, dan ajari mereka menyikapi segala sesuatu di media sosial secara kritis.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: Washington Post

Tags

Terkini

Terpopuler