Dampak Helicopter Parent, Pola Asuh Toxic Orang Tua Terhadap Anak

13 Oktober 2021, 07:56 WIB
Helicopter Parent adalah pola didikan toxic yang dapat mematikan kepercayaan diri anak dan menghilangkan kemampuannya dalam menghadapi persoalan. /Pixabay/Ulrike Mai

MALANG TERKINI - Helicopter Parent adalah pola asuh yang kerap diterapkan orang tua pada anak secara tidak sadar.

Helicopter Parent termasuk pada pola asuh toxic yang kerap dilakukan para orang tua karena terlalu mengintervensi anaknya.

Pola asuh toxic ini biasanya terjadi pada orang tua yang memiliki anak usia balita. Mereka kerap melayani anak pada setiap aktivitasnya.

Baca Juga: Manfaat Bermain Game bagi Anak: Mulai dari Pengaturan Emosi hingga Aktualisasi Diri

Dilain sisi, keadaan ini memang cukup dilematis mengingat setiap orang tua tidak mau sesuatu yang buruk terjadi pada anaknya. Atas dasar inilah mereka kerap mendampingi sang anak.

Namun terlalu mengatur segala tindakan anak juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental sang anak.

Dilansir dari Instagram Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) @paudpedia, terdapat 7 dampak buruk dari sikap Helicopter Parent ini.

Baca Juga: Awas! 5 Sifat Toxic Dalam Diri yang Jarang Disadari

1. Menurunkan rasa percaya diri sang anak

2. Membentuk ketidakmampuan dalam menghadapi masalah.

3. Menghambat ide dan kreatifitas anak

Baca Juga: 4 Langkah Agar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat. Pastikan Asupan Nutrisi dan Imunisasi Terpenuhi

4. Membuat anak bersikap arogan, karena pada kondisi tertentu Helicopter Parent membuat anak merasa istimewa.

5. Membangun ketakutan pada anak untuk mencoba hal-hal baru. Hal ini termasuk kurangnya kemampuan memprediksi, menganalisa dan mengambil keputusan.

6. Sikap gigih dan pantang menyerah tidak terbangun dengan baik

7. Anak kekurangan life skill yang membuatnya lemah dalam menjalan kehidupan berikutnya.

Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu! Tips Menjaga Anak Tetap Aman Menggunakan Sosial Media

Dalam rangka menangani hal ini, orang tua dapat meredam rasa khawatir yang berlebihan pada anak. Mereka juga hanya boleh membantu anak seperlunya.

Orang tua juga harus mampu menghargai keputusan anak dan pada porsio tertentu, anak harus dibiarkan sesuatu dengan mandiri.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: Instagram @paudpedia

Tags

Terkini

Terpopuler