The Medium: Film Horor yang Sukses Padukan Aktivitas Perdukunan, Pengusiran Setan, dan Teror

3 November 2021, 06:35 WIB
Film horor The Medium produksi Thailand-Korea mulai beredar pada 20 Oktober 2021 /Dok. IMDb

MALANG TERKINI - Film horor yang menawarkan kejutan asli dan kejutan buatan yang tampak natural mungkin sulit didapat. 

The Medium, produksi Thailand-Korea yang mulai tayang di Shudder lebih dari seminggu yang lalu, adalah salah satu film bisa dikatakan memiliki kualitas jempol.

Film ini ditata sebagai film dokumenter berjudul Shaman Bloodline, mengikuti seorang wanita di Thailand Utara bernama Nim (Sawanee Utoomma) yang "dirasuki" oleh seorang dewi bernama Ba Yan. 

Baca Juga: Sinopsis Film The Medium Lengkap dengan Jadwal Tayang dan Harga Tiket di Cinepolis Malang Town Square

Nama itu adalah panggilan yang telah lama diturunkan dari garis keturunan wanita di keluarganya, yang berarti dia melayani komunitasnya dengan membantu menyembuhkan mereka yang menderita penyakit "tak kasat mata" termasuk yang disebabkan oleh ilmu hitam. 

Banyaknya aktivitas berdoa, mencari keterangan, dan jalan-jalan di hutan adalah hal yang perlahan-lahan terungkap dalam film berdurasi dua jam yang digarap oleh penulis-sutradara Thailand Banjong Pisanthanakun (Shutter) dan produser Korea Selatan Na Hong-jin (The Wailing) ini. 

Dalam cerita, saat pembuatan film dokumenter Shaman Bloodline berlangsung, terdapat kartu judul untuk menjelaskan apa yang terjadi saat pergantian adegan. 

Baca Juga: Situs Download Video TikTok Tanpa Watermark Gratis, SSSTIKTOK Aman?

Para kru yang membuat film Shaman Bloodline mengikuti Nim ke pemakaman saudara iparnya. Di sana dia menyapa saudara perempuannya yang terasing, Noi (Sirani Yankittikan) dan anak perempuannya yang berusia 20-an, bernama Mink (Narya Gulmongkolpech). 

Ada ketegangan antara Nim dan Noi sejak Noi menolak warisannya dan memeluk agama Kristen, sehingga memaksa menyerahkan aktivitas perdukunan pada Nim. 

Nim dengan santai menceritakan banyak sejarah tragis selama satu sesi wawancara. Ini adalah adegan yang dibingkai sedemikian rupa hingga The Medium memulai pergeserannya dari film dokumenter langsung menjadi horor full-on found-footage, lengkap dengan shakey-cam dan night vision hijau yang menyeramkan.

Baca Juga: Update Ranking BWF Tunggal Putri November 2021: Peringkat Putri KW Melejit Usai Juara di Czech Open 2021

Dalam kisah itu, kru Shaman Bloodline memutuskan untuk tetap berada di sekitar keluarga besar Nim. Saat itu, mereka jelas-jelas melihat Mink yang cantik dan lincah mulai bertingkah aneh dan mengeluh sakit fisik yang tidak wajar, sedang dipersiapkan untuk melayani sebagai dukun Ba Yan berikutnya.

Noi kesal sebab dia tidak ingin menjadi dukun dan dia juga tidak ingin putrinya menjadi dukun. Hingga pada akhirnya semua orang mulai berpikir bahwa kondisi Mink yang memburuk mungkin disebabkan oleh jenis transformasi spiritual yang berbeda.

Untuk sebuah film dengan sub genre found footage, The Medium dibuat dengan lebih elegan daripada kebanyakan film lain. Ini membuat film tersebut seolah-olah dibuat oleh kru dokumenter profesional.

Baca Juga: Jadwal Arema Fc Vs Persebaya, Derby Jawa Timur Dalam Pekan Ke 11 BRI Liga 1 2021

Akting yang natural dan benar-benar over-the-top; Gulmongkolpech khususnya, sama meyakinkannya dengan sosok gadis pesta dan monster dengan mata tanpa ekspresi.

Kemudian, film The Medium ini terkesan tidak berusaha menghindari hal-hal tabu, tidak ada sesuatu yang suci dan sakral. Bahkan tidak ada yang ada dalam posisi aman, termasuk tokoh juru kamera, Shaman Bloodline yang pemberani. 

Di akhir film ini, mungkin Anda akan memahami mengapa The Medium menjadi hit musim panas di box office Korea. Penggemar film horor yang mencari tontonan mengerikan tidak akan kecewa.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: IMDb MSN

Tags

Terkini

Terpopuler