MALANG TERKINI - Ceramah Gus Baha kali ini membahas dosa terbesar yang dilakukan istri ke suami. Apakah hal itu? simak uraiannya.
Suami istri wajib saling menjaga hubungan baik. Jangan sampai istri melakukan dosa terbesar ke suami.
Dosa terbsar istri ke suami ternyata tidak banyak disadari oleh orang awam. Padahal perbuatan tercela itu sudah bernilai dosa.
Baca Juga: Ustadz Hanan Attaki: Ada Waktu Ketika Malaikat tidak Mencatat Dosa, Kapankah Itu?
Dilansir Malang Terkini dari akun YouTube Kalam Kajian Islam tanggal 14 Maret 2020, Gus Baha menjelaskan bagaimana perbuatan tersebut.
Ternyata, dosa terbesar istri ke suami adalah menghina bodoh suaminya.
Gus Baha menanggapi persoalan di masyarakat yang kebanyakan istri lebih mementingkan urusan dunia.
Yang diperhatikan oleh istri terkadang hanya seputar uang saja.
Meskipun orang alim kualitas ibadahnya bagus tapi kalau uang yang dihasilkan tidak banyak maka istri lalu menghina suami.
Gus Baha bercerita, ada temannya seorang hafiz Al-Quran yang dihina oleh istrinya.
Baca Juga: Seorang Warga di Semarang Melakukan Pencurian 47 Tabung Gas LPG secara Bolak-balik dengan Motor
“Apa kalau mengajar ngaji terus, anakmu bakal knyang,” kata Gus Baha menirukan ucapan.
Bahkan Gus Baha punya contoh kasus yang lebih ekstrim sesuai pengalamannya.
Ada kiai alim sedang mengajar santrinya. Di tengah proses pembelajaran tiba-tiba sang anak dibawa ke tengah pangkuannya oleh istrinya.
“Istrinya itu bilang, ngaji terus(dengan nada kasar),” ucap Gus Baha menjelaskan cekcok antara istri dan suami alim di depan para santrinya.
Baca Juga: 19 Arti Bersetubuh Menurut Primbon Jawa dan Berdasarkan Kajian Islam
Lanjut Gus Baha, umumnya istri bila punya konflik dengan suami akan dibawa di dalam rumah.
Namun, contoh seperti itu tadi menghina suami di depan umum adalah contoh perbuatan dosa istri yang berat.
Gus Baha menyebut, tidak hanya orang biasa, banyak orang alim yang dibodohkan oleh istrinya.
“Jadi banyak orang alim yang bermasalah dengan istrinya,” ucap Gus Baha.
Dia bersyukur tidak mengalami hal itu dengan istrinya. Sebab sang istri juga sama dengan Gus Baha yakni memprioritaskan akhirat dibanding materi duniawi.
Gus Baha berpesan untuk berhati-hati dalam menjaga lisan dan perbuatan. Khususnya dalam hubungan rumah tangga.
Sebab bila dibiarkan hal itu bisa berujung pada perceraian. “Banyak orang alim yang bercerai dengan istrinya,” kata Gus Baha.***