MALANG TERKINI – Manchester United secara resmi menunjuk Erik Ten Hag sebagai manajer untuk mengarungi Premier League musim depan.
Ten Hag yang kini melatih Ajax, resmi menandatangani kontrak dengan MU dengan durasi tiga musim ke depan atau sampai 2025 mendatang serta opsi perpanjangan satu tahun.
Setelah resmi menunjuk Ten Hag sebagai manajer, menarik untuk melihat seberapa beruntungkah MU saat menaruh harapan mereka kepada sosok dari Belanda.
Ten Hag jelas bukan manajer pertama MU yang berasal dari Negeri Kincir Angin, sebelumnya ada nama Louis van Gaal yang menukangi MU pada kurun waktu 2014—2016.
Dua tahun duduk di kursi panas kepelatihan MU, Van Gaal bisa dibilang tak cukup sukses membawa Setan Merah sebagai salah satu tim juara.
Dua musim mengabdi di Old Trafford, Van Gaal kala itu telah melalui 103 pertandingan bersama Manchester United di mana 54 di antaranya adalah kemenangan, 24 kali imbang, dan 25 kali harus menelan kekalahan.
Meskipun dinilai tak cukup berhasil menangani tim sebesar MU, Van Gaal tak pergi dengan tangan hampa. Ia berhasil memberikan gelar Piala FA 2015/2016 serta menempatkan MU tetap di posisi lima besar pada Premier League edisi 2014/2015 dan 2015/2016.
Selain di kursi pelatih, MU juga terbilang sering memilih pemain asal Belanda untuk menjadi bagian dari tim Setan Merah.
Baca Juga: Mike Tyson Hajar Penumpang Pesawat, Ini Kronologinya
Nama Arnold Muhren menjadi darah Belanda pertama yang bergabung dengan MU setelah kepindahannya dari Ipswich Town pada tahun 1982.
Setelah itu muncul nama-nama seperti Jordi Cruyff dan Raimond van der Gouw, Jaap Stam, Ruud van Nistelrooy, Edwin van der Sar, Robin van Persie, Alexander Buttner, Daley Blind, Memphis Depay, Tim Fosu-Mensah, Donny van de Beek, dan Tahith Chong.
Setidaknya ada dua nama yang paling melekat di benak fans Manchester United, siapa lagi jika bukan Edwin van der Sar dan Robin van Persie.
Keduanya bersinar dan membawa MU pada masa yang berbeda. Van der Sar berjaya bersama MU pada kurun waktu 2005 hingga 2011.
Baca Juga: Pesan Cinta dari Dunia Sepak Bola untuk Cristiano Ronaldo dan Georgina Rodriguez
Sementara sang pemilik kaki kiri mematikan, Van Persie, sebagai sosok yang mengantarkan MU menjuarai Premier League pada musim 2012/2013 yang mana juga menjadi tahun terakhir Setan Merah keluar sebagai kampiun.
Setidaknya, musim 2012/2013 adalah tahun terbaik MU pada satu dekade ke belakang. Serta musim di mana Setan Merah memulai kemunduran selepas ditinggal Sir Alex Ferguson.
Kembali ke Erik Ten Hag, satu misi besar dari darah Belanda tersebut sesaat setelah bergabung dengan MU adalah membuat revolusi bagi tim yang bermarkas di Old Trafford tersebut.
Para legenda MU dan mungkin penggemarnya di seluruh dunia sudah sepakat bahwa Setan Merah sedang tidak baik-baik saja. Lima tahun terakhir tanpa trofi merupakan bukti bahwa ada yang salah dengan tim ini.
Melalui John Murtough selaku Football Director MU pemilihan Ten Hag dinilai dapat membuat revolusi bagi tim karena ia memiliki kemampuan yang mumpuni dan salah satu manajer terbaik saat ini di Eropa.
Baca Juga: MU Tanpa Cristiano Ronaldo Saat Melawan Liverpool, Siapa yang Akan Menggantikan Posisinya?
“Selama empat tahun terakhir, Erik telah membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu pelatih paling menarik dan sukses di Eropa. (Ten Hag) dikenal karena sepak bola atraktif dan menyerang, tak hanya itu ia juga memiliki komitmen terhadap pemain muda,” ujarnya seperti yang dikutip Malang Terkini dari laman resmi Manchester United.
Dengan begitu, MU sebetulnya punya kenangan menarik dengan darah Belanda. Sosok Ten Hag diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap Setan Merah. ***