Renungan Harian Kristen: 14 Mei 2022, Perjumpaan yang Mengubahkan

14 Mei 2022, 07:15 WIB
Renungan Harian Kristen: 14 Mei 2022, Perjumpaan yang Mengubahkan //freepik/jcomp/

MALANG TERKINI-Renungan harian, 14 Mei 2022, dengan tema Perjumpaan yang Mengubahkan dan nats pembimbing dari Injil Markus 10:46-52.

Renungan harian pada hari ini akan membahas mengenai kisah seorang Bernama Bartimeus yang mengalami kebutaan sejak lahir, namun ia disembuhkan oleh Yesus dalam sebuah pertemuan yang tidak terduga dan sikap apa perlu dimiliki oleh umat kristiani, berdasarkan kisah tersebut.

Pertemuan ini terjadi ketika Yesus memasuki kota Yerikho, disana ada seorang pengemis buta, yang tiap hari duduk dan meminta belas-kasihan orang yang melintas.

Baca Juga: Renungan Harian Kristen Hari Ini 12 Mei 2022: Kasih yang Tidak Terbatas

Sebagai seorang yang buta sejak lahir, tentu saja tidak banyak hal dapat ia kerjakan, sehingga mengemis adalah satu-satunya pilihan, agar memperoleh nafkah.

Dan keterbatasan fisik yang dialami sejak lahir, telah membentuk Bartimeus untuk tidak memiliki banyak harapan, selain bunyi koin yang jatuh dalam mangkuknya yang menandakan bahwa hari ini ia masih bisa makan.

Namun semua itu berubah ketika ia mendengar suara gaduh, akibat banyaknya orang yang ingin berjumpa dengan Yesus ketika Ia memasuki kota Yerikho.

Baca Juga: Renungan Harian Kristen 11 Mei 2022: Bertobat dan Merendahkan Diri

Sehingga Bartimeus bertanya kepada orang disekitar mengenai penyebab semua suara ribut tersebut, dan mereka menjawab ‘Yesus orang Nazaret’

Setelah mengetahui bahwa Yesus berada di kota, tempat ia tinggal dan mengemis, maka Bartimeus bertekad untuk memperoleh kesembuhan dan kebutaanya.

Bartimeus kemudian berseru untuk meminta sesuatu yang tidak biasa, sekalipun hal tersebut menjadi kebutuhan utamanya selama ini, yaitu ‘dapat sembuh dari buta.’

irBaca Juga: Renungan Harian Kristen: 7 Mei 2022 ‘Menikmati Damai dalam Pengampunan’

Perjumpaan dengan Yesus, membuat perubahan sikap dari yang pasif, apatis dengan keadaan, menjadi semangat dan percaya bahwa masa depannya akan menjadi lebih baik.

Kehadiran Yesus juga membuatnya segala kemustahilan itu seakan ditepis begitu saja, sebab harapannya yang hilang, telah muncul kembali bahkan menjadi sangat kuat.

Sehingga ketika orang-orang menyuruhnya diam, justru seruannya makin keras (ayat 39) karena ia tahu bahwa Tuhan Yesus saja satu-satunya harapan untuk masalahnya.

Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 27 April 2022, Bagaimana Mengenal Suara Tuhan

Dan hal ini cukup beralasan karena ilmu kedokteran pada waktu itu, belum mencapai kemampuan untuk melakukan operasi mata atau cangkok mata.

Kemudian akhir dari cerita yang ada pada injil Markus 10:46-52 ini ialah, Bartimeus disembuhkan oleh Yesus dan ia dapat melihat lagi.

Ada banyak orang buta, buta secara rohani karena tidak berjumpa dengan Tuhan Yesus. Dan ada juga yang tetap buta serta terpuruk dengan keadaannya, karena tidak berseru meminta belas kasihan Tuhan Yesus.

Atau mungkin sudah berteriak meminta belas kasihan Tuhan Yesus, tetapi kemudian berhenti dan diam ketika tekanan kehidupan serta kenyataan mengatakan untuk diam saja.

Dan setelah melihat pengalaman hidup Bartimeus, seorang pengemis buta yang mengalami pemulihan kita menjadi mengerti bahwa untuk mengalami pemulihan dari Tuhan.

Tidak cukup jika hanya mengetahui tentang siapa Yesus, melainkan juga harus datang kepada-Nya, memohon belas-kasihan-Nya yaitu dengan berdoa, tetap berdoa dan terus berdoa.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Tags

Terkini

Terpopuler