Sejarah Perayaan Tahun Baru Imlek, Dipercaya sebagai Pengusir Monster Bernama Nian

13 Januari 2023, 10:30 WIB
Ilustrasi. Sejarah tentang Tahun Baru Imlek /Pixabay/henket1998

MALANG TERKINI - Tahun Baru Imlek menjadi salah satu perayaan penting bagi masyarakat Tionghoa dan memiliki sejarah yang diyakini oleh mereka.

Perayaan Tahun Baru Imlek ditentukan berdasarkan kalender Lunar. Setiap tahun, perayaan Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal yang berbeda.

Biasanya, Tahun Baru Imlek jatuh berkisar pada tanggal 21 Januari dan 20 Februari.

Di tahun ini, perayaan Tahun Baru Imlek akan dilaksanakan pada 22 Januari 2023, dan disebut sebagai Tahun Kelinci Air.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Hampers Imlek di Malang untuk Pacar Serta Orang Tersayang yang Simpel dan Unik

Legenda asal usul Tahun Baru Imlek

Tahun Baru Imlek dipenuhi dengan cerita dan mitos. Salah lagu legenda paling populer adalah terkait serangan monster bernama Nian, yang berarti Tahun.

Setiap malam tahun baru tiba, monster ini dipercaya akan memakan binatang ternak, tanaman, bahkan manusia.

Orang-orang menyajikan makanan di depan pintu rumah untuk mencegah serangan dan juga kerusakan yang disebabkan oleh Nian.

Menurut leluhur, Nian takut terhadap warna merah dan suara keras seperti suara petasan.

Oleh sebab itu, masyarakat memasang lentera merah beserta gulungan berwarna merah di jendela dan pintu rumah supaya Nian tidak bisa masuk.

Baca Juga: Urutan 25 Nabi yang Wajib Diketahui Muslim, Siapa setelah Nabi Isa?

Masyarakat juga menyalakan petasan untuk menakut-nakuti Nian.

Sejarah Tahun Baru Imlek pada Dinasti Shang

Beberapa orang percaya bahwa sejarah Tahun Baru Imlek dimulai sejak zaman Dinasti Shang sekitar tahun 1600-1046 Sebelum Masehi (SM), atau kira-kira 3.500 tahun yang lalu.

Saat itu, orang-orang menggelar ritual pengorbanan sebagai tanda hormat kepada dewa atau leluhur. Ritual tersebut diadakan di setiap awal atau akhir tahun.

Kalender “Tahun” Cina ditetapkan pada Dinasti Zhou

Istilah Nian (Tahun) pertama kali muncul pada 1046-256 SM, yaitu pada saat Dinasti Zhou. Di zaman itu, masyarakat memberikan persembahan kepada leluhur atau dewa.

Mereka juga menyembah alam agar hasil panen saat pergantian tahun mendapat berkat.

Baca Juga: Profil dan Biodata Laksmi De Neefe Suardana, Puteri Indonesia yang Tampil di Ajang Miss Universe 2022

Penanggalan Tahun Baru Imlek ditetapkan pada Dinasti Han

Pada 202 SM - 220 Masehi (M), atau tepatnya saat Dinasti Han, tanggal Tahun Baru Imlek ditetapkan, dan perayaannya pun semakin populer.

Salah satu tradisi paling terkenal adalah membakar bambu. Pembakaran bambu bertujuan agar tercipta suara retakan bambu yang keras.

Tahun Baru Imlek pada Dinasti Wei dan Jin

Perayaan Tahun Baru Imlek di era Dinasti Wei dan Jin pada 220-420 M mulai meriah.

Selain menyembah dewa dan leluhur, orang-orang juga mulai mengadakan tradisi sebagai bentuk hiburan

Beberapa tradisi yang mereka lakukan adalah dengan berkumpul bersama keluarga untuk membersihkan rumah, makan malam bersama, dan juga begadang. Tradisi ini justru diinisiasi oleh masyarakat biasa.

Baca Juga: Berburu Oleh-oleh Khas Imlek 2023 di Malang: Siu Mie, Yu Sheng, Apa Lagi?

Tahun Baru Imlek pada Dinasti Tang hingga Dinasti Qing

Kesejahteraan ekonomi membuat perayaan Tahun Baru Imlek pada Dinasti Tang, Song, dan Qing semakin meriah.

Bahkan, beberapa tradisi perayaan Tahun Baru Imlek pada Dinasti ini masih bertahan hingga zaman modern, seperti menyalakan petasan, mengunjungi teman dan keluarga, dan juga makan pangsit.

Beberapa tradisi perayaan yang jauh lebih menghibur juga muncul pada era Dinasti Tang hingga Qing, misalnya menyaksikan tarian Barongsai dan menikmati pertunjukan lampion.

Tahun Baru Imlek pada zaman modern

Pada tahun 1912, Tahun Baru Imlek dan kalender Lunar dihapus. Sebagai gantinya, kalender Gregorian mulai digunakan dan setiap tanggal 1 Januari ditetapkan sebagai awal tahun yang baru.

Baca Juga: 20+ Ucapan Imlek 2023 Bahasa Mandarin Lengkap Arti, Pasang di Caption Foto, Status Instagram, dan Whatsapp

Setelah tahun 1949, Tahun Baru Imlek diubah namanya menjadi Festival Musim Semi dan menjadi hari libur nasional.

Di zaman sekarang, banyak tradisi perayaan Tahun Baru Imlek yang menghilang, tetapi banyak juga bermunculan tren baru.***

Editor: Iksan

Tags

Terkini

Terpopuler