Rujak Bubur, Kuliner Unik khas Madura dengan Cita Rasa Otentik

6 Februari 2023, 16:04 WIB
Rujak bubur atau rojek tajin khas Madura /Malang Terkini/Sartika Primasditya

MALANG TERKINI - Ribuan pulau di Indonesia selalu menyimpan kuliner khas masing-masing yang rasanya tak akan pernah habis untuk dibicarakan. Salah satunya adalah pulau garam, Madura, yang juga punya banyak kuliner khas yang tentunya belum banyak dikenal masyarakat luas.

Pulau Madura terkenal dengan beberapa kuliner khas, seperti soto dan sate yang banyak tersebar di seluruh penjuru negeri. Rujak Madura pun rasanya juga baru menjamah beberapa daerah di Jawa Timur saja.

Berbeda dengan rujak Jawa Timur pada umumnya, rujak Madura identik dengan petis udang yang berwarna kemerahan. Rasanya gurih dan aromanya memang sedikit lebih menyengat.

Isian rujak Madura juga sederhana dengan sedikit cingur dan tanpa terlalu banyak sayur. Terutama adalah taburan remahan keripik teteh atau keripik singkong yang lagi-lagi hanya bisa ditemukan di Madura.

Baca Juga: Mengenal Nasi Campur Khas Madura, Kuliner Asli Pulau Garam

Rujak Madura ternyata tidak hanya terbatas pada satu jenis saja. Seperti salah satu warung yang ada di Kabupaten Pamekasan, Warung Rojek Tajin di Desa Kanginan Gg 2.

Warung ini menyediakan beberapa jenis rujak, seperti rujak bubur atau rojek tajin, rujak dhulit dan setengah dhulit, rujak campur, dan rujak biasa. Apa sih bedanya?

Kita mulai dengan rujak bubur atau rojek tajin. Sesuai namanya, bukan lontong atau nasi yang menjadi pendamping, tapi adalah bubur.

Pendamping lainnya seperti yang telah disebutkan diatas, ada keripik teteh, irisan tahu, juga sedikit kecambah dan kangkung.

Baca Juga: Irjen Teddy Minahasa Putra, Kapolda Jawa Timur Pengganti Irjen Nico Afinta Ternyata Keturunan Madura!

Lalu ada rujak dhulit dan setengah dhulit yang merujuk pada penggunaan kacang. Rujak dhulit hanya menggunakan sedikit kacang, sedangkan rujak setengah dhulit menggunakan setengah takaran kacang dari rujak biasa.

Dominasi rasa petis madura terasa begitu kuat pada dua jenis rujak ini. Warnanya pun juga lebih kemerahan. Dua rujak ini isiannya hampir sama seperti rujak sebelumnya.

Bedanya, menggunakan lontong sebagai sumber karbohidrat. Selain itu juga ada campuran rumput laut di dalamnya yang mungkin tidak akan ditemui di rujak Jawa Timur pada umumnya.

Terakhir, adalah rujak campur. Sama seperti rujak biasa, yang membedakan adalah siraman kuah kaldu dengan daging potongan daging yang istimewa.

Baca Juga: 5 Tradisi Unik Saat Maulid Nabi Muhammad SAW di Pulau Madura, Salah Satunya Rebutan Buah!

Rujak campur memiliki tambahan taburan kecambah kedelai dan irisan daun bawang yang sudah digoreng sebelumnya.

Semua jenis rujak ini dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau. Rujak bubur, rujak dhulit dan setengah dhulit, dihargai Rp7.000 saja. Rujak campur dihargai Rp. 8.000. Jadi, apa kalian tertarik mencoba? ***

Editor: Ratna Dwi Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler