Rekomendasi Tempat Wisata Sejarah di Mojokerto

27 Februari 2023, 21:40 WIB
Candi Bajang Ratu Mojokerto, salah satu tempat wisata sejarah yang wajib dikunjungi /Dok. Portal Mojokerto.com/Eny Wahyu Lestari

MALANG TERKINI – Kabupaten Mojokerto adalah salah satu kabupaten yang berada di Jawa Timur dan menjadi wilayah tertua ke-10 di provinsi tersebut. Mojokerto memiliki banyak tempat wisata menarik, loh. Mulai dari wisata alam maupun wisata sejarah.

Mojokerto memiliki banyak peninggalan bersejarah, tepatnya di kecamatan Trowulan yang dulunya menjadi pusat pemerintahan kerajaan Majapahit. Banyak sisa-sisa peninggalan yang masih ditemukan hingga kini.

Trowulan menjadi daya tarik tersendiri untuk wisata sejarah, disana masih bisa ditemui artefak maupun bangunan kuno dari kerajaan. Beberapa candi peninggalan Majapahit, makam raja-raja Majapahit, museum, serta Pendopo Agung bisa dikunjungi oleh wisatawan.

Baca Juga: Terbaru! 3 Wisata Trawas Mojokerto Bernuansa Alam, Liburan Murah Nuansa Desa yang Instagramable

Beberapa candi yang sering dikunjungi wisatawan antara lain candi Tikus, candi Bajang Ratu, candi Gentong, candi Wringin Lawang, dan candi Brahu.

1. Candi Brahu

Candi Brahu diyakini sebagai peninggalan Buddha, hal itu karena di sekitar kompleks candi pernah ditemukan benda-benda kuno lain yang menunjukkan ciri-ciri ajaran Buddha. Benda-benda kuno itu seperti alat upacara yang terbuat dari logam, perhiasan, serta arca.

Candi Brahu terletak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan. Nama ‘Brahu’ berasal dari ‘Wanaru’ atau ‘Warahu’, yaitu nama bangunan suci yang disebutkan dalam prasasti ‘Alasantan’. Prasasti tersebut berada di sebelah barat candi, kira-kira 45 m dari candi. Prasasti Alasantan dibuat atas perintah Mpu Sindok dari Kahuripan sekitar tahun 861 Saka.

Candi Brahu tersusun dari bata merah sebagaimana umumnya peninggalan purbakala yang ditemukan di Trowulan. Tetapi ada perbedaan pada candi ini, bentuk tubuh candi tidak tegas persegi melainkan bersudut banyak, tumpul, dan berlekuk.

Baca Juga: Jakarta Kembali Dilanda Banjir, Ketinggian Air Ada yang Capai 1,8 Meter

2. Candi Bajangratu

Candi Bajangratu terletak di Dukuh Kraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan. Masih banyak hal yang belum diketahui secara pasti terkait candi tersebut, seperti tahun pembuatan, raja yang memerintah, fungsi dan masih banyak lagi.

Nama Bajangratu sendiri disebut pertama kalinya di Oudheidkunding Verslag (OV) tahun 1915. Seorang arkeolog, Sri Soeyatmi Satari memperkirakan nama Bajangratu berhubungan dengan Raja Jayanegara dari Majapahit.

Hal itu karena arti dari kata ‘bajang’ adalah kerdil/kecil. Dalam Kitab Pararaton dan cerita rakyat yang beredar, Jayanegara ketika dinobatkan masih berusia kecil sehingga mendapat gelar Ratu Bajang atau Bajangratu.

3. Candi Wringinlawang

Wringinlawang berbentuk gapura tanpa atap, jadi ia termasuk jenis candi bentar. Candi bentar berfungsi sebagai gerbang terluar sebuah kerajaan.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Pacet Mojokerto Instagramable, Cocok Liburan Keluarga

Candi Wringinlawang terletak di Desa Jati Pasar, Kecamatan Trowulan. Konon katanya, zaman dahulu terdapat pohon beringin besar di dekat candi. Oleh sebab itu, candi tersebut diberi nama Candi Wringinlawang.

4. Candi Tikus

Candi Tikus diperkirakan dibangun sekitar abad 13-14 M, sebab miniatur menaranya mirip dengan ciri arsitektur pada masa itu. Tapi untuk sumber informasi tertulis mengenai kapan, untuk apa, dan oleh siapa Candi Tikus dibangun belum ditemukan.

Candi Tikus terletak di Desa Temon, Kecamatan Trowulan. Dulunya, candi ini sempat terkubur dalam tanah. Namun, kembali digali pada tahun 1914 atas laporan Bupati sebab ditemukannya miniatur candi di sekitar pekuburan rakyat.

Pada tahun 1984-1985, pemugaran secara menyeluruh baru dilakukan. Nama ‘Tikus’ sendiri hanya sebutan dari masyarakat sekitar karena pada saat candi ditemukan merupakan sarang tikus.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Mojokerto Paling Hits yang Wajib Dikunjungi

Itulah beberapa rekomendasi tempat wisata sejarah di Mojokerto. Bagi Anda yang bosan dengan wisata yang itu-itu saja, tidak ada salahnya melakukan wisata sejarah. Selain menikmati keindahan peninggalan zaman dulu, Anda juga bisa sekalian belajar sejarah.***

Editor: Iksan

Tags

Terkini

Terpopuler