A Space for The Unbound: Game Indonesia yang Curi Perhatian Internasional dan Diapresiasi Menparekraf

1 Maret 2023, 15:16 WIB
Ilustrasi. A Space for The Unbound, game Indonesia yang mendunia /Tangkapan Layar YouTube/Kemenparekraf

MALANG TERKINI – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (menparekraf) Sandiaga Uno mengapresiasi game buatan Indonesia yang berjudul “A Space For The Unbound”.

Dalam “The Weekly Brief with Sandiaga Uno” yang berlangsung secara hybrid di Gedung Sapta Pesona 27 Februari 2023, Sandiaga mengungkapkan game A Space for The UnBound mampu membuktikan bahwa game memiliki nilai ekspor, baik secara produk maupun secar nilai budaya. Tidak hanya A Space for The UnBound, Game lokal buatan Indonesia yang lain juga dapat mencapai pasar global dan menjadi penyumbang besar devisa negara jika mendapat support yang tepat.

A Space For The UnBound bercerita tentang petualangan Atma dan Raya, dua anak SMA Loka yang sedang menghadapi akhir dunia. Game ini cocok dengan anak 90an karena style game ini menggunakan pixel style, yang membuat game ini menjadi unik serta terasa seperti main game jadul.

Baca Juga: 7 Game Horor Buatan Indonesia yang Seru dan Bikin Tegang, Wajib Dimainkan!

A Space For The UnBound merupakan game puzzle adventure dengan unsur naratif yang berlatar kehidupan anak SMA tahun 90an. Game ini juga memperlihatkan keunikan dan budaya warga Indonesia, contohnya: lagu keroncong, mengumpulkan tutup botol, terdapat masjid yang bersebelahan dengan gereja, dsb.

A Space for The UnBound dirilis pada 19 Januari 2023 untuk kanal PC dan konsol. A Space for The UnBound tersedia di Steam, Epic Game Store, GOG.Com, PlayStation 4, PlayStation 5, Nintendo Switch, dan Xbox Series.

A Space for The UnBound dikembangkan oleh toge production bersama Mojiken Studio. Toge production juga pernah mengembangkan dan merilis beberapa game yang juga terkenal, seperti Infectonator 3, Cofee Talk, Kriegsfront Tactics, dsb.

Sebelum mengembangkan A Space for The UnBound, Mojiken Studio mengembangkan beberapa game, diantaranya adalah Divination, When the Past was Around dan She and The Light Bearer. Toge production merupakan development dan publishing studio yang berbasis di Tangerang, Sedangkan Mojiken Studio berbasis di Surabaya.

Baca Juga: 9 Teknik Mengembangkan Kreativitas, Solusi Mengatasi Creative Block

Jauh sebelum game ini rilis, A Space for The UnBound telah mendapat banyak penghargaan di kancah internasional. Penghargaan yang diraih, diantaranya Gran Prix di Sense of Wonder Night, Tokyo Game Show 2020 dan Best Storytelling di SEA Games Awards 2020 yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia. Penghargaan lain yang diraih oleh A Space for The UnBound adalah penghargaan Future Division di Japan Game Awards 2022 yang diadakan di Tokyo Game Show.

Muhammad Neil El Himam selaku Deputi bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf mengatakan, pasar game di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar yaitu $2 milliar Amerika Serikat. Tetapi dari jumlah tersebut, 90 persen masih didominasi dengan produk luar negeri.

Kris Antoni Hadiputro Nurwono selaku CEO Toge production, dan Eka Pramudita Muharram selaku CEO Mojiken Studio juga hadir dalam acara ini secara daring.

Menurut Kris, Game Indonesia sekarang sedang bertumbuh dan mempunyai potensi yang besar untuk melakukan ekspor digital dan budaya Indonesia ke luar negeri. Kris juga menjelaskan bahwa Kris Bersama Toge Productions sudah pernah merilis game ke pasar internasional.

Baca Juga: Game Hogwarts Legacy Akan Rilis 10 Februari 2023, Spesifikasi PC yang Dibutuhkan

Kris berharap dukungan dari pemerintah dan pihak lain dalam pembuatan game lokal. Kris juga menyampaikan, banyak talenta muda di Indonesia yang mempunyai bakat menjadi game developer dan nantinya bisa menciptakan karya yang luar biasa.

Eka menjelaskan, A Space for The UnBound berlatar belakang tahun 90 karena mojiken Bersama toge mencoba untuk mendokumentasikan lingkungan mereka bertumbuh terutama di Surabaya. Game ini menjadi time capsule yang dapat menjadi dokumentasi atau bukti kepada anak cucu bahwa kehidupan 90 seperti pada game A Space for The UnBound.

Dalam game A Space For The UnBound terdapat konten-konten atau pesan-pesan mengenai kesehatan mental. Konten-konten Kesehatan mental belum banyak dibahas melalui medium game. Melalui game ini Eka mencoba untuk curhat menyajikan ingatan-ingatan pada tahun 90an, Contohnya sulitnya menjadi seniman di tahun 90an karena menjadi seniman di tahun itu ditentang oleh banyak orang termasuk keluarga.

Eka juga menjelaskan setelah melakukan perilisan mendapat banyak apresiasi, game ini sangat menggambarkan masa kecil pemain hingga naratifnya yang membuat kehidupan sehari-hari pemain dan game relevan. Apresiasi tersebut tidak hanya dari pemain Indonesia, tetapi pemain Internasional.***

Editor: Iksan

Tags

Terkini

Terpopuler