Philophobia : Jatuh Cinta Terasa Menakutkan

20 Maret 2023, 07:05 WIB
Ilustrasi seseorang yang mengalami philophobia /PIXABAY/Foundry

MALANG TERKINI – Philophobia merupakan sebuah istilah yang menggambarkan tentang rasa takut ketika jatuh cinta.

Asal kata Philophobia adalah dari bahasa Yunani “Philos” artinya mencintai atau dicintai dan “Phobos” artinya rasa takut.

Ketika jatuh cinta bukan mendapat kebahagiaan, melainkan rasa khawatir dan cemas yang dirasakan oleh orang-orang penderita philophobia.

Scott Dehorty Direktur Eksekutif di Maryland House Detox, Delphi Behavioural Health Group menuturkan bahwa philophobia kerap dialami oleh orang-orang yang mempunyai trauma di masa lalunya.

Baca Juga: Psikologi Perempuan saat Jatuh Cinta, Simak Tandanya Jika Anda Mengalami

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami philophobia adalah kegagalan dalam menjalin hubungan asmara, melihat perceraian orang tua, mengalami kekerasan, dan tidak mendapatkan perhatian yang cukup ketika masih kecil. Faktor-faktor tersebut membuat seseorang merasa enggan untuk menjalin kedekatan dengan orang lain.

Orang-orang tersebut akan berusaha untuk menghindari hubungan dengan orang lain. Sehingga ketika bertemu dengan orang lain akan mendapatkan rasa takut dan akhirnya membuat mereka merasa kesepian.

Philophobia bukanlah suatu bentuk diagnosis medis ketika masih dalam ketakutan yang wajar. Namun, jika penderita philophobia sudah merasakan ketakutan yang berlebihan sehingga mengganggu aktivitas dalam hidupnya maka perlu diwaspadai.

Ciri-ciri psikologis yang dialami oleh penderita philophobia adalah merasa cemas dan khawatir ketika memiliki hubungan asmara, merasa ingin mengakhiri suatu hubungan asmara secara tiba-tiba, dan lebih ingin tidak mempunyai hubungan asmara sama sekali.

Baca Juga: 5 Tipe Cowok Red Flag, Cewek Wajib Tahu Sebelum Jatuh Cinta

Selain itu, penderita philophobia juga memiliki ciri fisik ketika membicarakan tentang percintaan. Ciri tersebut adalah pusing, mual, keluar keringat dingin, detak jantung cepat, gemetar, hingga sesak napas.

Apabila penderita philophobia diabaikan dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat maka akan mengganggu dan menghambat dirinya dalam menjalani kehidupan.

Untuk itu perlu adanya suatu tindakan penanganan psikiater atau psikolog. Biasanya psikiater atau psikolog akan menyarankan penderita philophobia untuk melakukan suatu psikoterapi. Dimana dalam psikoterapi terdapat terapi kognitif dan terapi sensitasi.

Hal-hal yang biasanya dilakukan saat terapi adalah melakukan meditasi dengan mengatur pernafasan yang berguna untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan secara berlebihan, mengenalkan tentang hal-hal yang membuat penderitanya merasa ketakutan dan cemas ketika menjalin hubungan percintaan, memberikan ide-ide jatuh cinta kepada penderitanya, serta membimbing penderitanya untuk mengeksplor hubungan asmaranya.

Baca Juga: 6 Zodiak Ini Hatinya Sangat Terikat dengan Seseorang Saat Jatuh Cinta, Susah Move On

Sebenarnya jika sesekali merasa takut dalam hubungan asmara itu hal yang wajar apabila baru saja putus dari hubungan yang lama. Mungkin hanya perlu sedikit waktu untuk menata hati kemudian membuka hati kembali.

Jika merasakan cemas dan khawatir pada suatu hubungan percintaan, maka lebih baik jika didiskusikan terlebih dahulu dengan pasangan. Dengan begitu, maka tidak merugikan satu sama lain.

Namun, jika sudah merasakan ciri-ciri philophobia secara terus menerus dan berlangsung lama dan sudah mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari maka lebih baik jika dikonsultasikan ke psikiater atau psikolog untuk mendapatkan tindakan dan penanganan yang tepat.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler