Dewa marah dan terlihat cemburu melihat kedekatan Nana dengan Pasha. Pasha melihat dari jauh, dan sangat kasihan dengan Nana.
Keesokan harinya Lula mengajak Nana per ke suatu tempat, saat Nana akan berpamitan ke Dewa, Lula mengatakan nanti saja saat pulangnya.
Saat hendak naik mobil, Bu Farah melihat mereka yang diantarkan oleh Pasha. Bu Farah meminta Dewa untuk membuntuti Nana dan Lula karena takut mereka tidak akan kembali lagi. Bu Farah takut jika Nana dan Dewa berpisah, mereka tidak akan mendapatkan harta sepeser pun.
Ternyata Nana dan Lula pergi ke makam ayahnya. Lula meminta Nana mencabut janjinya kepada ayahnya di makam. Lula ingin kakaknya lepas dari Dewa dan tidak menderita.
Sementara Pasha yang ada situ ikut miris mendengar semuanya, lalu Dewa sudah ada di sekitar situ. Kemudian Lula tiba-tiba asmanya kambuh, Pasha segera membopong Lula ke mobil.
Baca Juga: Dewa Panik Saat Nana Diculik, Bocoran Sinetron 'Buku Harian Seorang Istri' Malam Ini
Dalam kondisi hujan, Dewa akhirnya membawa Nana ke dalam mobilnya. Di dalam mobil terjadi sedikit cekcok antara Nana dan Dewa. Nana kedinginan namun saat diberi jas oleh Dewa ia tidak mau. Nana menganggap jika kebaikan Dewa hanya pura-pura.
Selanjutnya Nana bermimpi bertemu dengan ayahnya, ayahnya meminta Nana untuk mempertahankan pernikahannya.
Setelah itu, Dewa tiba-tiba saja sudah mulai memberikan perhatian-perhatian. Bahkan ia menanyakan kenapa Nana bertemu dengan Pasha malam-malam. Nana menjelaskan dan meminta Dewa percaya kepadanya.
Saat makan pagi, Dewa seperti tambah luluh lagi, ia dilayani dengan baik sampai Bu Farah pun sangat senang Nana perlahan-lahan membuat putranya luluh.