Nana menggunakan smartphone yang ia miliki untuk mencari bantuan, namun sayang tidak ada yang bisa dihubungi dan dia merasa putus asa.
Kemudian Dewa kembali menghubungi Nana dan mereka melakukan video call lagi dengan Nana. Mereka bahagia karena akhirnya bisa bersua meski jarak menghalangi cinta mereka saat ini, namun rindu mereka yang lebih besar mempertemukan mereka dengan senyuman bahagia.
Dewa seperti biasa selalu membuat hati Nana luluh, ia kembali membacakan sebuah puisi yang ia tulis dengan tangan. Sepertinya Dewa memang sudah menyimpan puisi itu sejak lama untuk Nana, hanya saja musibah menimpa dan ia harus menunggu waktu untuk mengungkapkan puisi tersebut.
Baca Juga: Update Terkini Tentang Penyebab Pemeran Utama Sinetron 'Buku Harian Seorang Istri' Menghilang
“Aku larut dalam keheningan
Dalam rindu tak kira bisa aku gambarkan
Hanya bayangmu dan mata teguhmu yang lekat dalam anganku
Menemani tiap hembus nafas sampai tiba waktunya kita bersama lagi
Dan sebelum waktu itu tiba, beri aku satu senyuman