Network
MALANG TERKINI - Sinopsis Buku Harian Seorang Istri (BHSI), Selasa, 23 Februari 2021 diduga masih tanpa pemeran utama.
Namun cerita sinetron ini sudah mulai menegangkan dan semakin memancing emosi pastiya.
Pada tayangan semalam, Senin, 22 Februari 2021, atau episode 63 dan 64, Roni ditampilkan menerima risiko dari penolakan terhadap tawaran Kevin.
Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri Hari Ini 23 Februari 2021, Nana dan Dewa Kembali Tampil?
Sebelumnya dengan lugu, Roni memamerkan surat gugatan cerai yang sudah ditanda tangani Nana kepada Dewa.
Dia berkata bahwa dia berhasil mendapatkan tanda tangan Nana.
Mengetahui hal itu, Kevin lalu menawarkan bayaran sejumlah besar uang untuk Roni.
Satu syaratnya, surat itu harus jadi hak milik Kevin.
Roni yang memang mau mempergunakan itu untuk menikahi Nana pun menolaknya.
Dia tak ingin perjuangan sejauh itu sia-sia, bukan tidak tergila-gila pada materi, namun dia merasa uang bisa dia dapat pula dari Dewa.
Keluarga Dewa Buana memang kaya raya, terlebih Roni pun adalah menantu dari keluarga terpandang itu.
Setelah menolak Kevin, Roni pergi meninggalkannya.
Kevin sangat marah dia meminta semua anak buahnya untuk mengejar dan menangkap Roni.
Dia juga sangat yakin bahwa Roni lah yang membawa Nana dan menyembunyikannya.
Akhirnya semua anak buah Kevin mengejarnya, Roni yang tidak bisa ilmu bela diri selalu kabur dari kejar-kejaran mereka.
Dia juga bersembunyi di atas pohon untuk menghindari para preman itu. Namun ternyata suruhan Kevin mengetahui keberadaannya.
Fadli dan Zaki yang melihat Roni hampir dikeroyok pun datang membantu.
Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini 23 Februari 2021, Sinetron Buku Harian Seorang Istri Tayang Lebih Awal
Memang lagi-lagi sifatnya Roni buruk, bukannya ikut menghajar para preman itu, dia justru kabur meninggalkan Fadli dan Zaki.
Fadli dan Zaki sangat benci pada Roni. Mereka juga curiga dengan gelagatnya yang kian hari semakin aneh.
Terutama Fadli, dia juga sempat datang ke rumah budenya Roni, Inem, setelah menyelamatkan perempuan paruh baya itu dari pencopet.
Saat berada di rumah Inem, Fadli mendengar suara dari salah satu kamar di sana.
Fadli yang hampir membuka pintu itu langsung dicegah oleh Inem.
Fadli menanyakan terkait suara apa yang barusan dia dengar dari kamar itu.
Inem beralasan bahwa itu hanya kucing. Namun Fadli masih yakin bahwa itu bukanlah kucing melainkan suara manusia.
Kemudian dia yang semakin yakin bahwa ada Nana di kamar itu pun berencana masuk lagi kesana.
Dia berpura-pura ingin menumpang buang air kecil di rumah Inem itu, karena tidak sengaja lewat dan akhirnya mampir.
Inem sedikit was-was dengan sahabat Roni dan Nana itu. Namun setelah melihat Fadli memberikan uang, dia langsung menguruhnya masuk.
Inem tidak mengikuti Roni, dia terpaku melihat uang yang diberikan.
Akhirnya Roni mencoba masuk ke dalam kamar itu, namun hanya bisa terbuka sedikit.
Kamar itu juga gelap, Roni berencana meletakkan ponselnya disana dengan mengakses CCTV dari handphone itu.
Sehingga dia bisa menyambungkannya dengan ponsel lain miliknya.
Beberapa saat kemudian, dugaannya benar. Nana ada di dalam kamar itu.
Zaki pun tak menyangka Roni yang terlihat cupu menurutnya, ternyata bisa seberengsek itu.
Fadli yang sudah dicegah oleh Zaki untuk tidak masuk, justru nekat.
Dia ingin langsung mengambil Nana dari rumah itu.
Zaki pun mengikutinya, namun sayang, setelah berhasil masuk ke kamar itu, ternyata di sana tidak ada siapa-siapa.
Roni membuka lemari untuk mengecek semuanya, ternyata hanya ada kucing disitu.
Roni benar-benar kesal pada Inem yang tidak mau mengakui bahwa Nana memang ada di sana.
Namun lagi-lagi dia tidak punya bukti itu, akses cctv ponsel itu tidak bisa disimpan.
Sehingga tidak bisa dijadikan bukti. Fadli dan Zaki pun meninggalkan rumah Inem itu.
Sebelumnya, Inem memberitahu Roni terkait kecurigaan Fadli yang sudah dia rasakan.
Inem menemukan sebuah ponsel yang bukan milik Nana di kamar itu.
Mendengar semua kecurigaan Inem, Roni meminta budenya untuk membawa Nana kabur dari rumah itu.
Kebetulan di rumah itu juga ada Marwan, pacar Inem.
Inem meminta Marwan untuk menyembunyikannya dengan pergi menggunakan taksi online.
Marwan pun menurut saja, dia membawa Nana ke rumah tempat dia bekerja.
Alias ke rumah Clara, majikannya. Marwan menempatkan Nana di kamar tidurnya.
Lagi-lagi Roni berhasil menutupi kebusukannya.
Namun Fadli dan Zaki yang sudah mengetahui itu mencari strategi dan menyusun rencana untuk membuat Roni mengakui perbuatannya itu.
Baca Juga: 4 Potret Kemesraan Nana dan Dewa pada Sinetron Buku Harian Seorang Istri yang Bikin Baper Parah!
Pada scene terakhir, Roni dan Inem datang ke tenpat kerja Marwan itu, mereka ingin membawa Nana dan menempatkannya di tempat yang lebih aman.
Saat Roni berada di luar rumah besar itu, dia melihat ada sosok wanita yang mirip dengan Claudia lagi.
Claudia yang kebetulan memang memakai baju putih dan panjang hingga menutupi kaki dan rambut terurai terlihat seperti hantu.
Dia merasa dihantui oleh Claudia, korban yang meninggal karena ditabraknya.
Roni berteriak dan kabur ke dalam rumah menghampiri Marwan dan Inem.
Dia mengatakan bahwa dia melihat hantu.
Apakah Roni akan mengetahui bahwa itu adalah Clara bukan Claudia?
Apakah Clara menyadari keberadaan Nana yang dicari-carinya ternyata ada di rumahnya?
Wah makin seru nih, semua kebusukkan Roni sepertinya perlahan akan terbongkar.
Baca Juga: Dugaan Kuat Alasan Absennya Para Pemeran Utama Sinetron Buku Harian Seorang Istri
Gimana menurut BHSI lovers nih? walaupun pemeran utamanya masih belum muncul, tapi jalan ceritanya tetap menegangkan loh.***
