MALANG TERKINI - Aksi Antonio Blanco dan Cinta Brian dalam sinetron Buku Harian Seorang Istri yang ditayangkan pada episode 23 Februari 2021 menunjukkan sesuatu yang berbeda.
Ada beberapa adegan yang memperlihatkan bahwa mereka tidak bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa manusia pada umumnya, melainkan, mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa kode.
Sebelumnya, dalam sinetron Buku Harian Seorang Istri tersebut, dikisahkan bahwa Antonio Blanco--pemeran tokoh Pasha, disandera.
Baca Juga: Deretan Fakta Zoe Abbass Jackson, ‘Pasangan’ Cinta Brian di Buku Harian Seorang Istri
Tokoh yang diperankan oleh Antonio Blanco--Pasha, disandera di dalam sebuah bilik. Di bilik tersebut, tokoh Pasha sangat lemah dan tubuhnya sering sempoyongan.
Berkali-kali tokoh Pasha memegangi kepalanya karena sakit. Ia mencoba berdiri tetapi selalu tumbang.
Sementara itu, pada lokasi yang sama, yang hanya berbeda bilik, sebenarnya, ada seseorang yang juga disandera, yaitu tokoh Dewa--diperankan oleh Cinta Brian.
Sama seperti tokoh Pasha, tokoh Dewa juga tidak berdaya.
Baca Juga: Nana dan Dewa Kembali Tampil Bersama Hari Ini? Update Info Soal Sinetron Buku Harian Seorang Istri
Mereka sama-sama mengerti, bahwa lokasi bilik mereka berdekatan.
Tokoh yang diperankan oleh Cinta Brian--Dewa, sangat ingin berkomunikasi dengan tokoh Pasha.
Hanya saja, tokoh Dewa tidak berani melakukannya, ia takut bila para algojo milik si penyandera mendengar perbincangan mereka.
Maka dari itu, tokoh Dewa memikirkan sebuah taktik, agar dapat berkomunikasi dengan tokoh Pasha tanpa ketahuan.
Baca Juga: 10 Potret Cantiknya Callista Arum saat Syuting Buku Harian Seorang Istri, Pemeran Lula Adik Nana
Ia mengirimkan beberapa sandi kepada tokoh Pasha dengan mengetuk dinding biliknya.
Satu ketukan adalah lambang huruf a, dua ketukan adalah lambang huruf b, tiga ketukan adalah lambang huruf c, dan seterusnya.
Sementara itu, tokoh Pasha mencoba menerjemahkan kode-kode dari tokoh Dewa.
"Pasha ..," kata tokoh Dewa melalui bahasa sandi
"Iya….," kata tokoh Pasha yang juga menggunakan bahasa sandi.***