Network
Levi langsung menyadari hal itu, ia menyuruh Mikasa dan Pieck untuk naik ke punggung titan Falco. Ia mengatakan bahwa klan Ackerman dan titan shifter adalah pengecualian dari efek uap itu, mereka adalah harapan satu-satunya yang bisa membunuh Eren Jaeger.
Di belakang Armin sebuah ledakan muncul dan colossal titan Eren muncul dari ledakan tersebut. Armin langsung menantang Eren, kedua sahabat itupun akhirnya bertarung dengan sengit.
Falco terbang dan berteriak dengan wujud titan elangnya, kemudian dalam sekejap warga dalam Benteng Salta langsung berubah menjadi titan mindless. Tak terkecuali dengan Gabi, Jean, dan Connie yang ikut berubah menjadi titan, kini prajurit yang tersisa adalah Mikasa, Levi, Falco, Reiner, Armin, Annie, dan Pieck.
Baca Juga: Kunjungi comixology.com, Link Baca Attack on Titan Chapter 138 'A Long Dream' Subtitle Indonesia
Mikasa tiba-tiba mendapat sebuah ingatan seperti mimpi, dalam mimpi tersebut ia bertemu dengan Eren Jaeger dalam wujud dewasanya, tanpa luka di wajahnya dengan rambut yang dipangkas pendek.
Eren membangunkan Mikasa yang tak sengaja tertidur, Mikasa membuka matanya dan melihat bahwa dirinya tengah berada di sebuah gubuk yang terletak di atas gunung.
Di depannya Eren tengah mengumpulkan kayu bakar, semua adegan yang terjadi terlihat normal seolah tak ada yang pernah terjadi di antara mereka.
Ere mengatakan pada Mikasa bahwa dirinya harus beristirahat, ia kemudian menoleh ke arah Mikasa dan mendapati Mikasa yang menangis. Ia bertanya pada Mikasa mengapa dirinya tiba-tiba menangis, dan Mikasa menjawab bahwa dia tak seharusnya berada di tempat itu.
“Mengapa? Aku tak yakin bahwa aku seharusnya berada di sini,” ujar Mikasa sembari menyeka air matanya.
“Ya, tapi kita tidak bisa melakukan apapun tentang itu. Sejak kita menelantarkan semuanya dan kabur seperti ini. Sudah dua bulan lamanya sejak perang melawan bangsa Marley usai, mereka akan menyerang Paradis kembali segera. Kita akan mati jika kita tidak lari, Armin, mungkin dia tengah mencari keberadaan kita. Aku membuat Historia hidup dalam neraka. Aku tidak bisa membuat keputusan antara membiakkan kehidupan atau melakukan genosida,” balas Eren.
