Network
Hina kemudian meyakinkan Takemichi untuk belajar dengan giat karena ia memiliki mimpi, Hina kemudian memutuskan untuk membantu Takemichi belajar. Takemichi sendiri bahkan tidak mengingat apa mimpinya saat itu.
Hina mengajak Takemichi ke rumahnya untuk belajar bersama. Ketika masuk ke kamar Hina, Takemichi merasa sedikit gugup karena itu adalah pertama kalinya ia masuk ke kamar anak perempuan.
Hinata berterimakasih pada Takemichi karena telah menyelamatkan Naoto dari para berandalan yang pernah merundungnya. Naoto mengatakan pada Hina bahwa ia ingin menjadi polisi saat itu secara tiba-tiba, di mana itu cukup membuatnya bingung.
Mengingat Naoto membenci Ayahnya karena berprofesi sebagai polisi, yang membuatnya jarang pulang ke rumah. Takemichi menyadari bahwa Naoto mengatakan hal demikian setelah pembicaraannya dengan Naoto saat itu.
Sebuah kembang api-api tiba meluncur di langit, Hina langsung berlari ke jendela untuk melihatnya. Ia kemudian mengajak Takemichi pergi untuk melihat kembang api di luar.
Hinata terlihat sangat senang ketika puluhan kembang api meledak di langit dengan indahnya, Takemichi merasa tidak ingin kembali ke masa depan karena di masa depan Hina sudah tidak ada.
Takemichi hendak memegang tangan Hina, tapi bukannya tangan Hina yang ia pegang, melainkan tangan Naoto. Takemichi mengingat perkataan Naoto bahwa jabatan tangan mereka yang memicu terjadinya time leap.
Takemichi terbangun dan berteriak, ia kembali ke masa depan dan menemui Naoto dewasa di depannya. Naoto yakin bahwa jabatan tangan merupakan pemicu terjadinya time leap.
Naoto kemudian menjelaskan pada Takemichi bahwa selama Takemichi melakukan perjalanan waktu, jiwanya seperti menghilang, meninggalkan tubuhnya sebagai wadah kosong. Takemichi mengatakan ia telah bertemu dengan Mikey ketika kembali ke masa lalu.
