Doa Sholat Dhuha: Arab, Latin dan Terjemahnya

- 30 Juni 2021, 09:36 WIB
Ilustrasi dari Doa Sholat Dhuha: Arab, Latin dan Terjemahnya.
Ilustrasi dari Doa Sholat Dhuha: Arab, Latin dan Terjemahnya. /Pixabay/Aamir Mohd Khan

MALANG TERKINI – Dijelaskan dalam kitab Fathul Wahhab, bahwa Sholat Dhuha dilakukan mulai terangkatnya (terbit) matahari.

Akhir daripada Sholat Dhuha adalah waktu istiwa’, yaitu saat tinggi bayangan seseorang sama dengan orangnya.

Dalam kitab lain seperti Majmu’ dan Tahqiq, dijelaskan bahwa akhir Sholat Dhuha adalah tergelincirnya matahari.

Baca Juga: Niat dan Doa Setelah Sholat Dhuha, Lengkap: Arab, Latin dan Terjemahannya

Dalam kitab Fathul Wahhab dijelaskan:

وَأَقَلُّهَا رَكْعَتَانِ " وَأَدْنَى الْكَمَالِ أَرْبَعٌ وَأَفْضَلُ مِنْهُ سِتٌّ " وَأَكْثَرُهَا " عَدَدًا " اثْنَتَا عَشْرَةَ وَأَفْضَلُهَا " نَقْلًا وَدَلِيلًا " ثَمَانٍ "

[الأنصاري، زكريا، فتح الوهاب بشرح منهج الطلاب، ٦٧/١]

Sholat Dhuha ini memiliki jumlah minimal rakaat yaitu dua rakaat. Maksimal jumlah rakaatnya adalah dua belas rakaat.

Minimal rakaat yang dianggap afdol (utama) adalah empat rakaat, sedangkan jumlah rakaat yang utama dari segi banyaknya adalah delapan.

Artinya, jika ingin menggapai keafdolan adalah minimal melakukan sholat dhuha empat rakaat, maksimal delapan rakaat.

Sholat dhuha juga memiliki sekian kisah yang terurai dalam pengalaman Rasulullah. Sebagai berikut akan kita paparkan.

Baca Juga: Niat Sholat Dhuha Lengkap dengan Arab, Latin, Terjemahan, dan 9 Keutamaannya

1. Diceritakan dari Abu Hurairah

رَوَى الشَّيْخَانِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ صِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ

[الأنصاري، زكريا، فتح الوهاب بشرح منهج الطلاب، ٦٧/١]

Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah mewasiatkan padanya tiga hal, yaitu puasa tiga hari di tiap bulan, dua rakaat sholat dhuha, dan sholat witir sebelum tidur. Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim

2. Riwayat dari Imam Muslim

وَرَوَى مُسْلِمٌ أَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي الضُّحَى أَرْبَعًا وَيَزِيدُ مَا شَاءَ

[الأنصاري، زكريا، فتح الوهاب بشرح منهج الطلاب، ٦٧/١]

Artinya: “Rasulullah melakukan sholat dhuha sebanyak empat rakaat, dan ia menambah sesuai kehendaknya (kondisional)”

Baca Juga: Keutamaan Sholat Dhuha, Selain Diperlancar Rezeki Ternyata Ada Pintu Khusus Menuju Surga

3. Riwayat dari Abu Dawud

وَرَوَى أَبُو دَاوُد بِإِسْنَادٍ عَلَى شَرْطِ الْبُخَارِيِّ أَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى سُبْحَةَ الضُّحَى أَيْ صَلَاتَهُ ثَمَانِ رَكَعَاتٍ يُسَلِّمُ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ

[الأنصاري، زكريا، فتح الوهاب بشرح منهج الطلاب، ٦٧/١]

Diriwayatkan dari Abu Dawud bahwa Rasulullah pernah melakukan sholat dhuha hingga delapan rakaat, beliau salam di setiap dua rakaat.

Doa Sholat Dhuha bisa dijumpai di berbagai literatur fikih, salah satunya kitab Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj sebagai berikut;

دُعَاءُ صَلَاةِ الضُّحَى اللَّهُمَّ إنَّ الضَّحَاءَ ضَحَاؤُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُك، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُك، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُك، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُك اللَّهُمَّ إنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضَحَائِك وَبِهَائِك وَجَمَالِك وَقُوَّتِك وَقُدْرَتِك آتِنِي مَا آتَيْت عِبَادَك الصَّالِحِينَ

[ابن حجر الهيتمي، تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي، ٢٣١/٢]

Allohumma Innad Dhuhaa’a Dhuhaa’uka, wal Bahaa’a Bahaa’uka, wal Jamaala Jamaaluka, wal Quwwata Quwwatuka, wal Qudrota Qudrotuka, wal Ishmata Ishmatuka, Allohumma in kaana Rizqiy fis Samaa’i Fa Anzilhu, wa in kaana fil Ardhi Fa Akhrijhu, wa in kaan Mu’assaron Fa Yassirhu, wa in kaana Harooman Fa Thohhirhu, wa in kaana Ba’iidan Fa Qorribhu, bihaqqi Dhuhaa’ika wa Bahaa’ika wa Jamaalika wa Quwwatika wa Qudrotika, Aatiiniy maa Aatayta bihi Ibadakas Shoolihiin.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah milik-Mu,  Kemuliaan adalah Kemuliaan-Mu, Keelokan adalah Keelokan-Mu, Kekuatan adalah Kekuatan-Mu, Kekuasaan adalah Kekuasaan-Mu, Penjagaan adalah Penjagaan-Mu, Ya Allah jika saja Rizkiku ada di langit, maka turunkanlah, jika saja ada di bumi, maka keluarkanlah, jika saja rizkiku sulit, maka mudahkanlah, jika saja haram maka sucikanlah (carikan kerjaan yang lebih baik), jika saja rizkiku jauh, maka dekatkanlah, dengan segala berkah Waktu Dhuha-Mu, Kemuliaan-Mu, Keelokan-Mu, Kekuatan-Mu, Kekuasaan-Mu, berikanlah padaku apa yang Engkau berikan pada hamba-hamba-Mu yang Saleh". ***

Editor: Yuni Astutik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x