Hikmah di Balik Jumlah Rakaat Shalat Fardhu 5 Waktu, Benarkah Ada Kaitannya dengan Sayap Malaikat?

- 2 Juli 2021, 11:41 WIB
hikmah di balik rakaat shalat lima waktu yang berbeda
hikmah di balik rakaat shalat lima waktu yang berbeda /Pixabay/surgull01

MALANG TERKINI – Shalat Fardhu merupakan shalat wajib lima kali dalam sehari. Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya'.

Pernahkah Anda berpikir kenapa setiap shalat memiliki jumlah rakaat berbeda? Maka dari itulah akan dibahas hikmah di balik jumlah rakaat shalat Fardhu.

Mulai dari subuh berjumlah dua rakaat, dhuhur, ashar, dan isya berjumlah empat rakaat, dan maghrib yang berjumlah tiga rakaat.

Baca Juga: Hukum Shalat Jumat Bagi Wanita, Bolehkah Melakukannya? Simak Penjelasannya

Dalam kitab Hasyiyah Baijuri, dijelaskan mengenai hikmah ketentuan jumlah rakaat tersebut.

Pertama, Subuh dua rakaat. Ketentuan salat subuh dengan dua rakaat, sebab masih adanya rasa kantuk dan malas.

Kedua, Dhuhur dan Ashar sebanyak empat rakaat. Dhuhur dan ashar dilakukan dengan empat rakaat.

Hal ini dilatarbelakangi masih adanya semangat raga dalam menjalankan aktivitas. Salah satu buktinya adalah Allah jadikan siang sebagai waktu bekerja.

Ketiga, Maghrib tiga rakaat. Shalat maghrib dilakukan sebanyak tiga rakaat sebab maghrib adalah witirnya siang.

Dalam hitungan syariat, maghrib adalah puncaknya siang.

Keempat, Isya empat rakaat. Dilakukan sebanyak empat rakaat sebab untuk menambal kekurangan malam.

Baca Juga: Ramadhan Sebentar Lagi, Muhammadiyah Terbitkan Surat Edaran Kebijakan Shalat Tarawih di Masa Pandemi

Hal ini karena siang sudah memiliki empat rakaat dhuhur, empat rakaat ashar dan tiga rakaat maghrib. Sedangkan malam hanya memiliki dua rakaat subuh.

Dalam hitungan syariat (bisa dicek di Alquran), hari hanya dibagi menjadi dua, yaitu siang dan malam.

Lalu bagaimana maksud dengan pernyataan sayap Malaikat diciptakan sejumlah rakaat dalam salat.

Dari pemaparan penjelasan yang diambil dari kitab Baijuri di atas, kesimpulan jumlah rakaat salat adalah dua, tiga dan empat.

Hal ini senada dengan ayat 1 dalam surat Fathir di Al-Quran  sebagai berikut;

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ فَاطِرِ ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تِ وَٱلۡأَرۡضِ جَاعِلِ ٱلۡمَلَـٰۤىِٕكَةِ رُسُلًا أُو۟لِیۤ أَجۡنِحَةࣲ مَّثۡنَىٰ وَثُلَـٰثَ وَرُبَـٰعَۚ یَزِیدُ فِی ٱلۡخَلۡقِ مَا یَشَاۤءُۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ قَدِیرࣱ

Artinya: “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga, dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu”

Bahkan Malaikat diciptakan dengan jumlah sayap lebih dari itu. Tujuannya adalah sebagaimana keterangan dalam Tafsir Ibnu Katsir;

لِيُبَلِّغُوا مَا أُمِرُوا بِهِ سَرِيعًا

Artinya: “Agar bisa menunaikan perintah dengan bergegas dan cepat”.***

Editor: Yuni Astutik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah