Sementara pada bagian GPU RDNA 2 memiliki kecepatan inti maksimal sampai 1,6 GHz, yang jika hanya dilihat dari kecepatan core clock tersebut bahkan lebih tinggi dari AMD RX Vega 10 bawaan Ryzen 7 Generasi 2 yang hanya di kisaran 1,4 GHz.
Memori RAM (Random Access Memory) yang tertanam di gawai ini adalah 16 GB LPDDR5, lebih tinggi dari kebanyakan PC gaming menengah yang umunya berkisar 8 GB DDR4 saja.
Pada bagian layar, konsol game ini menggunakan layar LED touchscreen berukuran 7 inci, lebih lebar dibanding PlayStation Vita yang 5 inchi, dan sama seperti Nintendo Switch yang juga 7 inchi.
Kontroler Steam DeckTM tidak berbeda dengan konsol game portabel lainnya yang disertai sebuah kontroler analog di kiri dan kanan.
Selain kontroler standar gaming, terdapat pula trackpad di bagian kanan dan kiri gawai yang berperan sebagai pengganti mouse.
Yang berbeda adalah 4 tombol tambahan di bagian bawah konsol yang fungsinya bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan game yang dimainkan.
Penggemar game tentunya penasaran seberapa jauh perkembangan teknologi konsol hingga Steam DeckTM ini berani mengklaim mampu memainkan game berkategori AAA.
Perlu diketahui GPU RDNA 2 hanya memerlukan maksimal 15 watt daya listrik yang disuplai baterai Polimer 40 WH, sementara GPU komputer desktop bisa menyedot ratusan watt daya untuk memainkan game AAA.
Dalam suatu review oleh kanal YouTube Gameranx, bahkan dinyatakan gawai ini bisa diinstal sistem operasi Windows 10, meski secara default Steam DeckTM memiliki Sistem Operasi-nya sendiri yang bernama SteamOS 3.0.