Anjuran khusus untuk melaksanakan puasa Tasu’a pada 9 Muharram bersumber dari hadits Rasulullah SAW riwayat Imam Muslim dari sahabat Abdullah ibn Abbas RA yang berbunyi:
“Jika aku masih hidup hingga tahun depan, pasti aku akan melaksanakan puasa pada tanggal 9 Muharram.” (HR. Muslim).
Puasa Tasu’a memiliki keutamaan mendapat pahala dari Allah SWT dan menyelisihi kaum Yahudi, karena diketahui kaum Yahudi juga menunaikan puasa pada hari Asyura.
Sementara itu, anjuran untuk melaksanakan puasa Asyura dijelaskan dalam hadits riwayat Abu Qatadah RA, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
“Dan berpuasa pada hari Asyura itu, aku berharap kepada Allah agar bisa menghapus (dosa-dosa) setahun sebelumnya (yakni setahun yang lalu).” (HR. Abu Qatadah)
Dengan demikian, keutamaan berpuasa sunnah di hari Asyura adalah meleburkan atau menghapus dosa-dosa di tahun yang lalu.
Hari Asyura merupakan hari agung di mana Nabi Musa AS meraih kemenangan dan berhasil menenggelamkan Fir’aun dan kaumnya atas izin Allah SWT, sehingga Nabi Musa pun berpuasa sebagai wujud rasa syukurnya.
Puasa Asyura juga disebut sebagai puasa yang paling utama setelah puasa wajib di bulan Ramadan.
Itulah keutamaan puasa Tasu’a dan Asyura pada tanggal 9 dan 10 Muharram tahun Hijriah.