Bacaan Niat Puasa Asyura, Lengkap: Arab, Latin, dan Terjemahannya

- 18 Agustus 2021, 15:08 WIB
Ilustrasi. Bacaan Niat Puasa Asyura, Lengkap: Arab, Latin, dan Terjemahannya
Ilustrasi. Bacaan Niat Puasa Asyura, Lengkap: Arab, Latin, dan Terjemahannya /Pixabay/chiplanay/

MALANG TERKINI - Tanggal 10 Muharram akan jatuh pada 19 Agustus besok, istilah lain dari bulan ini adalah Suro.

Tanggal 10 Suro dianggap sakral oleh sebagian besar penduduk Indonesia khususnya masyarakat yang berada di Tanah Jawa.

Rangkaian doa dan ibadah biasanya dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, ibadah tersebut bisa berupa doa atau Puasa Asyura.

Baca Juga: Amalan-amalan Hari Asyura, Puasa di 10 Muharram Dapat Menghapuskan Dosa Selama 1 Tahun

Semua itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Ada banyak cara untuk mencapai dua hal tersebut, bisa dengan cara bersedekah berdoa, atau dengan cara berpuasa.

Berikut ini adalah niat Puasa Asyura lengkap dengan tulisan Arab, Latin, serta terjemahannya.

Niat Puasa Asyura dalam Bahasa Arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِعَاشُرَاءِ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin : Nawaitu Shouma Ghodin An Adai Sunnati Asyuro'i Lillahi Ta'ala

Terjemah:

“Saya niat puasa besok, sebab menjalankan sunnah Asyura karena Allah Taala”.

Baca Juga: Pahala dan Keutamaan Puasa Sunnah Tasu’a dan Asyura di Bulan Muharram Beserta Sumber Dalil

Niat yang tertulis diatas kategorinya adalah Talafudz alias sebatas diucapkan pada lisan, intisari daripada niat sebenarnya adalah yang ada di dalam hati.

Jika hendak melaksanakan Puasa Asyura besok, selain diucapkan melalui lisan niat tersebut juga harus tertanam dalam hati masing-masing.

Selain identik dengan berbagai amal ibadah dan doa-doa, tanggal 10 Muharram juga menyimpan berbagai peristiwa penting yang diyakini oleh Umat Islam.

Salah satu peristiwa tersebut adalah Pertemuan kembali Siti Hawa dan Nabi Adam setelah 40 tahun berpisah, mereka bertemu di puncak Jabal Rohmah yang kini berada dalam kawasan Kota Makkah.

Selanjutnya adalah peristiwa Nabi Nuh, dikisahkan bahwa terjadi banjir bandang yang menimpa Nabi Nuh dan kaumnya.

Setelah sekian hari terombang-ambing diatas perahu yang dibuatnya, banjir tersebut akhirnya surut tepat pada tanggal 10 Muharram.

Baca Juga: Puasa Tasu’a dan Asyura 2021, Lengkap dengan Niat dan Jadwal Puasa di Bulan Muharram

Peristiwa lain yang juga terjadi pada tanggal 10 Muharram adalah pertikaian antara Muawiyah bin Abi Sufyan dengan cucu Rasulullah Sayyidina Husain.

Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 10 Muharram dan tercatat sebagai salah satu tragedi paling kelam dalam Sejarah Peradaban Umat Islam.***

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x