Network
Dalam satu hari, harta Nabi Ayyub As dihilangkan oleh Allah. Kebunnya terbakar, dan semua ternaknya mati.
Berikutnya, ke-12 anak Nabi Ayyub meninggal dunia, hingga akhirnya beliau mengidap penyakit yang tidak pernah diidap orang sebelumnya atau bahkan orang di masa akan datang.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap 5 Amalan Rahasia di 10 Hari Pertama Dzulhijjah, Kumpulkan Pahala Bak Haji
Namun Nabi Ayyub Enggan meminta kesembuhan kepada Allah karena ia merasa malu yang tinggi.
Ia beralasan bahwa ia telah rasa sakit yang dideritanya tidaklah lebih lama dibandingkan masa nikmat yang telah diberikan Allah.
Namun demikian, ketika ia telah merasa bahwa sakit yang dideritanya betul-betul mengganggu ibadahnya, barulah Nabi Allah yang mulia ini meminta kesembuhan.
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Terangkan Keutamaan Bangun Subuh
Inikah etika dalam menjalankan amalan menyembuhkan penyakit berdasarkan penjelasan Ustadz Adi Hidayat menurut para ulama.
Nabi Ayyub mengatakan bahwa Allah adalah tuhan yang maha penyayang. Jika yang maha penyayang saja tidak menyembuhkan, maka kepada siapa lagi ia harus meminta.
Secara tekstual, amalan tersebut berbunyi:
