Network
Akhirnya Angga dan Michi datang untuk menemani mama Rosa dan Reyna sedangkan Aldebaran dan Andin berangkat menuju pengadilan. Sementara itu, tiba-tiba Boim ditelepon oleh seseorang yang mengharuskan bertemu di suatu tempat.
Boim beralasan kepada Uya untuk membeli obat di Apotek terdekat, akhirnya Uya memperbolehkan. Namun gerak gerik Boim ini ternyata diawasi oleh Angga yang kebetulan ada di lantai 2. Angga segera turun untuk mengejar Boim yang masih belum jauh.
Namun langkahnya terhenti oleh Michi, Michi tidak memperbolehkan Angga untuk kemana-mana karena harus menjaga Mama Rosa dan Reyna. Akhirnya Angga mengurungkan niatnya untuk membuntuti Boim.
Baca Juga: Sinopsis dan Link Streaming Anime Takt op Destiny, Lengkap Rekomendasi Minuman di Masa PPKM 2021
Ditempat lain, Riki sudah mempersiapkan foto Nino dan rekaman suara Nino yang mengucapkan terima kasih telah menerima gelang pemberian Elsa untuk diberikan kepada Elsa.
Saat dia asik mengemudikan mobilnya tiba-tiba ada orang menyeberang jalan dengan melamun dan hampir ditabrak. Ternyata orang itu adalah Boim satpam Aldebaran, Riki yang curiga dengan gerak gerik Boim akhirnya memutuskan membuntuti Boim.
Di suatu tempat, Boim sudah ditunggu oleh beberapa orang dipimpin oleh seseorang yang mengenakan masker dan jaket puncung. Ternyata Boim lah yang selama ini menjadi mata-mata di rumah Aldebaran.
Dia menjadi mata-mata di rumah Aldebaran dibawah ancaman si pelaku teror dan diberi imbalan sehingga dia dapat mengobatkan ayahnya yang sakit di kampung. Akan tetapi semakin lama dia di rumah Aldebaran, dia merasa tidak enak hati.
Karena kebaikan keluarga Aldebaran kepada dia, dimana Mama Rosa mau membantu membiayai ayahnya yang sakit dengan pengobatan terbaik. Boim pun memutuskan untuk tidak mau menjadi mata-mata lagi. Peneror mengetahui ketidakberesan pada laporan Boim memutuskan untuk menghabisi Boim.
