Maulid Nabi Muhammad: Meneladani Semangat Nabi Menghadapi Perubahan Peradaban

- 9 Oktober 2021, 07:00 WIB
Maulid Nabi Muhammad SAW Landasan Peradaban Baru
Maulid Nabi Muhammad SAW Landasan Peradaban Baru /pixabay/hisalman/
MALANG TERKINI – Salah satu makna dari Maulid Nabi Muhammad SAW yang dapat kita ambil adalah semangat Nabi Muhammad dalam menghadapi berbagai perubahan peradaban manusia. 
 
Semangat Rasulullah SAW ini seperti diungkapkan oleh Fachrul Razi, mantan Menteri Agama Era Indonesia maju yang dikutip dari Kemenag, 29 Oktober 2021. Saat memberikan sambutan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1422 H / 2020.
 
Fachrul menyampaikan kelahiran Nabi Muhammad SAW sudah mendapatkan tantangan perubahan peradaban. Saat itu Rasulullah lahir di tengah-tengah runtuhnya nilai kemanusiaan masyarakat Arab. 
 
"Putra Abdullah ini sangat ditunggu, sebagaimana telah dijanjikan dalam kitab-kitab terdahulu," kata Fachrul Razi. 
 
Kelahiran Nabi Muhammad SAW, merupakan tanda lahirnya sosok pemimpin agung yang dapat memimpin seluruh dunia beralih ke peradaban yang penuh dengan rasa saling menyayangi dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. 
 
Fachrul Razi menambahkan bahwa Nabi Muhammad SAW  merupakan nabi akhir zaman dimana kelahirannya telah dinantikan dan disambut oleh segenap manusia beriman.
 
Peradaban Manusia Berubah
 
Saat kelahiran Nabi Muhammad, banyak sekali kebaikan yang turut lahir dari dalam diri sebagian Masyarakat Arab kalau itu. Kebaikan itu berbentuk semangat bahwa bayi yang lahir ini kelak akan membawa masyarakat Arab berjalan menuju ke arah kebaikan. 
 
Semangat yang paling mendasar adalah mengajak manusia beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, saling menghargai antar sesama, saling bertoleransi atas berbagai perbedaan yang ada antar manusia. 
 
Fachrul Razi melanjutkan, di dalam dakwahnya Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang memegang teguh perdamaian, menciptakan kedamaian umat, dan juga meletakkan dasar penghormatan terhadap semua perbedaan yang asa. Beliau sukses menyatukan Anshar dan Muhajirin, dua kelompok sahabat Nabi di Madinah.
 
 
Keanekaragaman adalah sebuah dasar bentuk perubahan peradaban. Oleh sebab itu Nabi Muhammad SAW  memberi tauladan bagaimanakah keanekaragaman yang ada di dunia ini dapat dikelola dengan baik dengan menjunjung tinggi persamaan hak yang sama-sama saling dimuliakan. 
 
Bentuk tauladan  seperti inilah yang dapat membawa Madinah menjadi negara  dirindukan oleh bangsa lain untuk turut merasakan hasil sentuhan Nabi Muhammad SAW ini. 
 
"Hari ini jarak kita sudah sangat jauh dengan periode nubuwwah. Namun spirit itu masih nyata hadir dalam nadi kita, dalam setiap langkah kaki kita, dan dalam hati sanubari kita," ujar Fachrul Razi. 
 
 
Nilai-nilai keagamaan yang begitu nyata diberikan oleh Nabi Muhammad SAW, bahwa Islam membawa rahmat bagi alam semesta, bila membawa kerusakan dan kehancuran pastilah itu bukan ajaran Islam. 
 
Begitupun negara Indonesia yang mewarisi berbagai keanekaragaman dan perbedaan, masih bersatu dengan kokohnya karena mencontoh tauladan akhlak mulia Nabi Muhammad SAW. 
 
"Tugas kita adalah menjabarkan spirit nubuwwah untuk mengikat setiap kita dalam satu visi yang sama. Spirit nubuwwah inilah yang akan menjaga kita dari perpecahan. Meski kita berbeda dalam banyak hal, namun sebagai umat baginda Nabi Muhammad SAW, kita sangat menghargai perbedaan itu," ucap Fachrul Razi di akhir sambutannya. ***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x