Network
MALANG TERKINI - Tingkat stres dan kecemasan dapat meningkat saat pemerintah berbagai negara sudah melonggarkan pembatasan dan lockdown serta menghimbau masyarakat untuk hidup normal kembali (new normal).
Kenyataannya, fenomena kecemasan dan stres saat orang-orang 'kembali ke kehidupan normal baru', ini sangat sering terjadi sehingga para psikolog memberinya suatu sebutan khusus: re-entry anxiety atau gangguan kecemasan kehidupan normal baru.
Re-entry anxiety adalah suatu kondisi yang mengacu pada ketakutan, kecemasan, stres, dan kekhawatiran orang-orang saat kembali memasuki kehidupan normal di masyarakat.
Baca Juga: 4 Tips ini Bisa Membantumu Terhindar dari Kecemasan saat Chatting
Kecemasan ini terjadi karena orang mau tidak mau harus melepas hal-hal yang sebelumnya membuat mereka merasa aman, seperti ketika lockdown diberlakukan.
Dilansir DailyMail, Noosha Anzab seorang psikolog dari Psychfirst Australia memaparkan beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menanggulangi stres kehidupan new normal.
Di samping itu, ia juga memaparkan bahwa kecemasan ini dapat memicu respon fisik seperti peningkatan detak jantung, palpitasi jantung, sakit perut, mual, dan diare.
Baca Juga: Om Hao Diundang Denny Sumargo dan Ungkap Hal yang Belum Banyak Diketahui
Tanda-tanda kecemasan re-entry anxiety yang lain ialah kesulitan berkonsentrasi, merasa cemas berlebihan, serta senantiasa berpikir buruk tentang masa depan.
