8 Fakta Tentang Perayaan Hari Natal Setiap Tanggal 25 Desember di Seluruh Dunia

- 1 Desember 2021, 17:41 WIB
Ilustrasi perayaan Natal sebagai kelahiran Yesus Kristus
Ilustrasi perayaan Natal sebagai kelahiran Yesus Kristus /Pixabay/janeb13

 

MALANG TERKINI – Umat Kristiani seluruh dunia sepakat merayakan hari natal di tanggal 25 Desember setiap tahunnya.

Hari Natal yang dirayakan setahun sekali ini merupakan peringatan akan hari kelahiran Yesus Kristus, Sang Juru Selamat.

Yesus Kristus lahir sebagai anak dara Maria yang memiliki tujuan utama sebagai penyelamat umat manusia yang telah dari dosa dan membayar dosa tersebut dengan darahnya di kayu salib.

Baca Juga: Menengok Tradisi Malam Menjelang 25 Desember di Jerman, Ada Pasar Natal Weihnachtsmarkt

Selain tujuan tersebut, Yesus Kristus datang ke dunia untuk menggenapi Hukum Taurat dan nubuatan para nabi, menyatakan kasih kemurahan Bapa, dan menanggung kutuk.

Meskipun hari Natal sudah dirayakan sejak ribuan tahun lalu, namun masih ada umat Kristiani yang belum mengetahui fakta-fakta menarik berikut ini.

1. 25 Desember bukanlah tanggal kelahiran Yesus Kristus

Meskipun diperingati sebagai hari kelahiran Yesus Kristus, namun pada kenyataannya Yesus Kristus tidak lahir tepat di tanggal 25 Desember.

Penanggalan kalender Masehi dimulai sejak kelahiran Yesus Kristus, atau 0 Masehi. Namun para ahli meyakini dan sepakat jika Yesus Kristus lahir empat tahun sebelum penanggalan kalender tersebut.

2. Perayaan Natal pertama

Perayaan Natal pertama dirayakan yaitu pada saat kelahiran Yesus Kristus di dunia di dalam sebuah kandang. Perayaan tersebut hanya dirayakan oleh para malaikat di surga dan gembala di padang sebagai tamunya.

Baca Juga: Arti Nama Anak Kedua Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

3. Orang majus dari Timur tidak berjumlah 3 orang

Banyak yang masih menganggap bahwa jumlah orang majus yang datang saat kelahiran Yesus Kristus berjumlah tiga orang. Pada kenyataannya, Alkitab mencatatnya dengan kata ‘orang-orang’ yang artinya bisa saja lebih dari tiga.

Sementara angka tiga merupakan jumlah jenis persembahan yang dibawa oleh orang-orang majus, yaitu emas, kemenyan dan mur.

4. Orang majus dari Timur tidak datang pada peristiwa Natal

Natal pertama dirayakan saat kelahiran Yesus Kristus dan hanya dihadiri oleh para gembala di padang, sementara orang majus datang beberapa saat setelahnya.

5. Hadiah Natal terbesar yang pernah ada

Perancis pernah memberikan hadiah terbesar di tahun 1886 kepada Amerika Serikat, yaitu berupa patung Liberty yang masih berdiri hingga saat ini.

Namun umat Kristiani mempercayai hadiah Natal terbesar yang pernah ada adalah kelahiran Yesus Kristus sendiri ke dalam dunia.

Baca Juga: 11 Ide Bisnis Unik Menyambut Peringatan Natal dan Tahun Baru, Diantaranya Hampers dan Kue Kering

6. Singkatan Xmas untuk Christmas

Xmas diambil dari huruf pertama nama Kristus dalam Bahasa Yunani, yaitu ‘Christos’. Namun hal ini bukanlah sesuatu yang mutlak untuk diimani.

Kebanyakan umat Kristiani masih menggunakan ‘Merry Christmas’ alih-alih kata Xmas, sebagai penanda bahwa sedang merayakan kelahiran Kristus.

7. Pohon Cemara sebagai pohon natal

Natal identik dengan pohon cemara yang dihias sedemikian rupa sehingga tampak cantik dan indah.

Kebanyakan negara di Amerika dan Eropa merayakan hari Natal saat musim dingin. Banyak tumbuhan yang mati, kecuali pohon cemara. Sehingga pohon ini dipakai sebagai simbol kehidupan di tengah dinginnya dunia.

Baca Juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu ‘We Wish You a Merry Christmas’ untuk Sambut Perayaan Natal  

8. Sinterklas

Sinterklas merupakan kisah dari Santo Nikolas yang suka membagikan hadiah kepada anak-anak. Hal inilah yang kemudian sering dipakai sebagai simbol sinterklas saat natal karena memberikan sukacita kepada yang merayakan Natal.

Itulah tadi delapan fakta menarik mengenai perayaan Hari Natal. Umat Kristiani hendaknya merayakan natal dengan fokus tentang kedatangan Yesus Kristus ke dunia.

Sementara hal-hal unik yang menghiasi natal seperti pohon cemara dan sinterklas masih tetap dapat dipergunakan selama tidak meninggalkan esensi Natal itu sendiri, dengan tujuan untuk menambah sukacita natal atas kelahiran Sang Juru Selamat. ***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Sumber: Youtube Tanya Alkitab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x