Network
MALANG TERKINI – Tengah viral perlakuan Mensos Risma mengajak seorang penyandang disabilitas tunarungu untuk berbicara.
Hal tersebut ditulis oleh Suryasahetapy dalam akun Instagramnya. Ia memahami dan mendukung integritas kinerja Mensos Risma.
Namun pria usia 27 tahun ini tidak sependapat dengan sudut pandang Risma tentang Tuli-HoH, Bahasa Isyarat, budaya Tuli-HoH dan aksesibilitas.
Baca Juga: Peringati Hari Disabilitas Internasional, Inilah 3 Sosok Penyandang Disabilitas yang Inspiratif
Dikutip Malang Terkini dari akun Instagram @suryasahetapy ia mengatakan untuk tidak bersikap linguicism.
Linguicism merupakan pandangan menganggap orang yang menggunakan Bahasa Indonesia secara lisan lebih pintar daripada orang yang menggunakan Bahasa Isyarat.
Ia menjelaskan bahwa tidak semua anak bisa berbicara. Faktor bicara itu berdasarkan tingkat pendengaran mereka, investasi alat bantu dengar dengan nilai puluhan hingga ratusan juta.
Terapi wicara yang berkesinambungan dengan biaya yang tidak murah, serta waktu orang tua untuk anaknya sendiri.
Baca Juga: Pebulutangkis Riau Leani Ratri Oktila Sukses Menjadi Atlet Para-Badminton Putri Terbaik 2021 BWF
