Biodata Babe Aldo yang Menolak Pemaksaan Vaksin Covid-19 dan Menantang Kemenkes RI untuk Debat Terbuka

- 15 Januari 2022, 21:24 WIB
Kasus Babe Aldo dengan Kemenkes RI terkait penolakan pemaksaan vaksin Covid-19, ini biodata laki-laki tersebut
Kasus Babe Aldo dengan Kemenkes RI terkait penolakan pemaksaan vaksin Covid-19, ini biodata laki-laki tersebut /Tangkap Layar/Instagram @babehaldo.mpr


MALANG TERKINI - Video protes keras dari Babe Aldo kepada Kemenkes RI ramai diperbincangkan publik akhir-akhir ini, hingga memancing Warganet untuk mengulik biodata laki-laki ini. Dalam video yang telah beredar luas di media sosial, laki-laki pendiri Majelis Penderitaan Rakyat ini memberikan sebuah tantangan.

Babe Aldo menantang Kemenkes RI untuk berdialog secara terbuka, perihal vaksin Covid-19 yang dianggap menyebabkan berbagai polemik. Ia menganggap bahwa program tersebut terlalu dipaksakan oleh pemerintah sehingga ia bersama para pendukungnya menyatakan menolak hal tersebut.

Dilansir dari unggahan video Salwa TV Official pada Sabtu 25 Desember 2021, saat diadakan pertemuan dengan beberapa perwakilan Kemenkes RI, Babe Aldo meminta diadakannya debat terbuka antara pihak dokter yang setuju dan tidak setuju terhadap program vaksin Covid-19, sebab ia beranggapan bahwa baik dokter bermadzhab pro maupun kontra sama-sama memiliki data.

Baca Juga: Profil dan Sisi Lain Babe Aldo Dalam Perang Tarik Urat, Ternyata Ada Mini yang Siap Menghiburnya

“Kami sampai hari ini, kami menunggu, adanya diskusi debat terbuka antara dua pihak atau dua mazhab dokter yang pro tentang Covid dan vaksinasi dan yang anti vaksinasi, ya karena masing-masing punya data,” kata Babe Aldo.

Dalam pertemuan tersebut, beberapa pertanyaan diajukan oleh laki-laki yang memiliki nama asli Ali Ridho Assegaf ini di hadapan perwakilan Kemenkes RI, terkait keakuratan PCR, edukasi vaksin, penggunaan EUA (Emergency Use Authorization), hingga kontrak pemerintah Indonesia dengan produsen vaksin.

“Ada beberapa hal yang kami perlu pertanyakan masalah pandemi, yang pertama masalah PCR, keakuratan PCR, yang kedua masalah edukasi vaksin, yang ketiga masalah kontrak vaksin pemerintah Indonesia dengan produsen vaksin, dan penggunaan EUA (Emergency Use Authorization), kenapa harus dimandatorikan, kenapa harus didaruratkan,” katanya melanjutkan.

Baca Juga: Tampil Sexy Hyolyn Ex-Sistar Duet Bareng Jooyoung, Ini Nih Review dan Lirik Lagu Layin’ Low

Melalui unggahan Twiter pribadinya 13 Januari 2022, Babe Aldo mengatakan bahwa pihak orang tua berhak menolak pemaksaan vaksin Covid-19 kepada anak mereka, dan menyarankan mereka untuk berhenti sekolah apabila mendapat ancaman.

“Kalau memang anak kalian diancam, tidak boleh sekolah, kalau tidak vaksin, berhenti sekolah, cabut anak kalian dari sekolah,” katanya.

Halaman:

Editor: Gilang Rafiqa Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x