Awalnya hutang itu terkait kerjasama diantara Nina dan Kim Hawt yang sepakat untuk membuka usaha kredit barang elektronik.
"Kalau kalian lihat video gue sumpah di atas Quran, itu udah tahun jebot. Intinya gue tidak lebih cantik dari saat ini. Itu gue zaman dulu. Untungnya, gue paham akan MOU, akan perjajian, akan kontrak," ucap Kim Hawt.
Nina dan Kim berbagi hasil keuntungan dari usaha kredit barang elektronik tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, Kim merasa upahnya dari kredit barang tersebut tidak cukup utuk menafkahi keluarganya.
Ia pun memutuskan untuk pergi ke luar negeri mencari penghasilan lain dan menjalani profesi sebagai pekerja seks komersil.
Sepulangnya ke tanah air, dia disodori tagihan awalnya Rp30 juta oleh Nina disuruh membayar menjadi sebesar Rp60 juta ditambah Rp15 juta karena dianggap Kim menghilang selama ini.
"Dia minta Rp60 juta, modal Rp30 juta bunganya 100%. Ini udah gue mau bikin surat pernyataan tiba-tiba dia nyeletuk lagi, tambahain Rp15 juta. Gue tanya buat apa? 'Ya bunga lah lu kan ilang kabar segala macem'," katanya.
Dalam video itu Kim Hawt berjanji membayar hutang tersebut dengan mencicil sebesar Rp2,5 juta hingga Rp10 juta per bulan dan bersumpah di bawah Al Quran.
"Dia manggil gue ke rumahnya lagi setelah bikin surat pernyataan, 'kenapa lagi Bu?'... Dia bilang sumpah di atas Qur'an. Gue jabanin." tutur Kim Hwat.