“Selamat menikmati, dan nantikan kejutan berikutnya dari film Satria Dewa: Gatotkaca.” tambahnya.
Dalam menghadirkan visual efek yang maksimal, terutama saat adegan pertarungan, Hanung Bramantyo mengaku kesulitan karena harus dibuat secara detail agar dapat memenuhi ekspektasi penonton.
Untuk itu Hanung menggandeng Lumine Studio sebagai penanggung jawab pembuatan visual efek dalam film Gatotkaca.
Baca Juga: Alshad Ahmad, Profil dan Biodata Sepupu Raffi Ahmad yang Jadi YouTuber
Dalam proses produksinya pihak hanung lebih banyak menggunakan teknologi Computer Generated Imagery (CGI) agar dapat menghasilkan visual efek yang lebih modern tersebut.
"Lebih dari 500 titik dalam film harus dikerjakan lewat proses CGI yang makan waktu panjang. Belum lagi bagian pertempuran seru yang harus dibuat dengan detail agar penonton bisa menikmati serunya cerita dari film Satria Dewa: Gatotkaca," kata Hanung dalam keterangan resminya, dikutip Rabu.
Sang produser Satria Dewa: Gatotkaca, Celerina Judisari juga merasa kesulitan dalam proses syuting film tersebut.
Baca Juga: JYP Dikecam Karena Terlibat Dugaan Plagiarisme dalam Video Musik Debut NMIXX
Dikarenakan harus berpindah-pindah lokasi dengan melibatkan kru yang besar di tengah pandemi covid-19.
Meskipun begitu produksi film Gatotkaca akhirnya sudah mencapai tahap akhir dan sudah mendapatkan jadwal tayang seperti yang sudah disebutkan di atas.