“Aku arep gerilya nak aku ra bali jenenge aku wis nyawiji. Patiku ora bakal muspra mbok menawa kamardikaane pancen kudu dibayar nganggo nyawa,” pamit Mbah Pawiro kepada Mbah Sri.
Dalam bahasa indonesia artinya “Aku ingin bergerilya, kalau aku tidak kembali berarti aku sudah bersatu dengan tanah yang ku bela, ikhlaskan saya ya”.
Dalam perjalannanya menunggu dan mencari keberadaan makam suaminya Mbah Sri juga mempunyai keinginan jika ia meninggal ingin bersanding dengan suaminya Mbah Pawiro.
Namun ternyata semua itu salah, Mbah Sri harus menerima kenyataan saat ia menemukan makam suaminya yang sudah bersanding dengan wanita lain.
Ternyata bukan tanah yang membuat Mbah Pawiro tidak kembali tetapi karena ada bunga yang baru dan melupakan kesetiaan Mbah Sri.
Ending Film ‘Ziarah’ tentang Mbah Sri ini sangat membuat haru dan mendapatkan banyak pembelajaran di dalamnya.
Baca Juga: Akhirnya Polisi Buka Suara Tentang Hubungan Chandrika Chika dan Nur Alamsyah
Arti dari sebuah kesabaran, katulusan, kesetiaan, keikhlasan untuk seorang pasangan yang bisa dijadikan contoh oleh anak muda jaman sekarang.
Film yang di sutradarai oleh BW Purbanegara dirilis pada 18 Mei 2017 ini sukses dan sudah mendapatkan beberapa penghargaan.