Baca Juga: Doa Khatam Al Quran Lengkap: Arab, Latin dan Artinya
Film ziarah ini menceritakan tentang perjalanan Mbah Sri yang diperankan oleh Mbah Poco Sutiyem dalam mencari makam suaminya bernama Mbah Pawiro.
Bertahun-tahun menunggu suaminya yang berpamit untuk pergi berperang membela tanah ibu pertiwi,
“Aku arep gerilya nak aku ra bali jenenge aku wis nyawiji. Patiku ora bakal muspra Mbo kmenawa kamardikaane pancen kudu dibayar nganggo nyawa,” pamit Mbah Pawiro kepada Mbah Sri,
Dalam bahasa indonesia artinya “Aku ingin bergerilya, kalau aku tidak kembali berarti aku sudah bersatu dengan tanah yang ku bela, ikhlaskan saya ya, mungkin memang kemerdekaan ini harus dibayar dengan nyawa”.
Dalam perjalannanya menunggu dan mencari keberadaan makam suaminya Mbah Sri juga mempunyai keinginan jika ia meninggal ingin bersanding dengan suaminya Mbah Pawiro.
Namun ternyata harapan itu seolah hilang begitu saja ketika Mbah Sri harus menerima kenyataan bahwa makam suaminya sudah bersanding dengan wanita lain.
Ternyata bukan tanah yang membuat Mbah Pawiro tidak kembali tetapi karena ada bunga yang baru dan melupakan kesetiaan Mbah Sri.
Ending Film Ziarah tentang Mbah Sri ini sangat membuat haru dan terdapat banyak pembelajaran di dalamnya.