Film ‘KKN di Desa Penari’ Menorehkan Jumlah Penonton yang Fantastis, Apakah Desa Penari Benar-benar Nyata?

- 18 Mei 2022, 19:58 WIB
Diduga Lokasi film KKN di Desa Penari terungkap, ini penjelasan Kepala Desa penjaga situs Rowo Banyu
Diduga Lokasi film KKN di Desa Penari terungkap, ini penjelasan Kepala Desa penjaga situs Rowo Banyu /Instagram/erickthohit

MALANG TERKINI – Film ‘KKN di Desa Penari’ menjadi film Indonesia bergenre horor terlaris sepanjang masa. Per 17 Maret 2022, film ‘KKN di Desa Penari’ sudah ditonton lebih dari 6 juta kali. Namun, apakah benar Desa Penari itu benar-benar nyata?

Film ‘KKN di Desa Penari’ menjadi salah satu hal yang akhir-akhir ini sering dibicarakan. Hal itu karena jumlah penonton film ini yang meledak di bioskop Indonesia.

Tak hanya puas dengan menonton dan membaca thread-nya, beberapa netizen yang penasaran terkait Desa Penari, mulai mencoba mencari keberadaan tempat KKN Widya dan kawan-kawan.

Baca Juga: Film KKN di Desa Penari Tayang Sampai Kapan di Bioskop? MD Pictures Unggah Foto Ini

Kemampuan netizen Indonesia dalam mencari sesuatu memang tak perlu diragukan lagi. Hanya beberapa hari setelah film ‘KKN di Desa Penari’ tayang, mereka sudah mengantongi nama dari desa yang diduga sebagai tempat KKN Widya dan kawan-kawan.

Rowo Bayu menjadi satu nama yang dikantongi netizen dan diduga menjadi tempat Sang Badarawuhi mencoba menggoda Bima dan Widya.

Seakan tahu dengan hal tersebut, Erick Thohir yang saat ini menjabat sebagai Menteri BUMN mencoba mengundang Sudirman yang mana adalah Pengelola dan Penjaga Rowo Bayu.

Baca Juga: Tes Kepribadian Gratis: Kamu Introvert atau Ekstrovert? Pilih Gambar Kucing Kesukaanmu

Erick Thohir pun bertanya kepada Sudirman apakah film ‘KKN di Desa Penari’ ini berangkat dari kisah nyata dan Desa Penari yang banyak dibicarakan orang memang benar adanya?

Sudirman pun mencoba menjelaskan seperti apa kejadian yang terjadi di Desa Rowo Bayu, tempat yang diduga sebagai lokasi KKN Nur dan teman-temannya.

“Iya (ini adalah kisah nyata), cerita Desa Penari berangkat dari KKN 2008, itu ada 6 mahasiswa dari Surabaya,” terang Sudirman seperti yang dikutip Malang Terkini dari Instagram Erick Thohir, 18 Mei 2022.

Sudirman juga menjelaskan bahwa ada dua mahasiswa yang sedang menjalin ikatan cinta (dalam film ‘KKN di Desa Penari’ adalah Ayu dan Bima).

Baca Juga: Apakah Buah Naga Baik untuk Ibu Hamil? Ini Jawaban dan 8 Manfaat yang Jarang Diketahui

Dua mahasiswa ini keluar dari daerah situs, yang mana lebih ke Utara dari lokasi tempat mereka melaksanakan KKN.

Sudirman menjelaskan bahwa dua mahasiswa ini bertemu sosok yang diduga bukan dari golongan manusia dan diajak mampir ke rumah sosok ini.

“Di situ ketemu dengan seseorang diajak mampir ke rumahnya. Sampai di rumahnya diberi suguhan, dijamu makanan dan lain-lain. Dan ceritalah ini desa apa, si mahasiswa itu tanya begitu, dijawablah (oleh sosok tersebut) ini Desa Penari,” tambah Sudirman.

Dua mahasiswa ini pun kembali ke teman-temannya dengan membawa oleh-oleh yang diduga berupa makanan dari rumah sosok tersebut.

Baca Juga: SEA Games 2021: Tak Mampu Kalahkan Thailand, Bulutangkis Putra Indonesia Harus Puas dengan Medali Perunggu

Mereka bercerita kepada empat temannya bahwa baru saja memasuki sebuah desa dengan nama Desa Penari.

Sontak teman-teman mereka tidak percaya dan mengatakan bahwa Desa Bayu adalah satu-satunya desa di sini.

Dua mahasiswa itu pun membuka bingkisan yang tadinya mereka pikir adalah makanan. Namun setelah dibuka, isi bingkisan itu adalah kepala kera.

Tentu cerita ini sedikit berbeda dari yang ada di film ‘KKN di Desa Penari’. Di dalam film, dua mahasiswa tersebut adalah Wahyu dan Widya yang pulang dari pasar dan mengalami kendala sepeda motor mogok.

Baca Juga: KKN di Desa Penari Menjadi Film Terlaris Sepanjang Masa, Kemenparekraf: Kami Bangga!

Di situ, Wahyu dan Widya ditolong oleh seseorang untuk memperbaiki motor tersebut. Mereka pun diajak mampir ke salah satu desa yang saat itu menggelar pesta hajatan.

Selebihnya, cerita dalam film dengan yang dibagikan Sudirman bisa dikatakan serupa. Wahyu dan Widya pulang dengan membawa kepala kera yang sebelumnya mereka pikir adalah makanan.

Dari penjelasan Sudirman, dirinya menegaskan bahwa lokasi KKN memang benar adanya, yakni di Dusun Kentangan, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. ***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah