Network
Perbedaan-perbedaan ini timbul karena jemaat tersebut terdiri dari berbagai latar-belakang yang berbeda. Baik itu dari kalangan Yahudi, maupun bangsa-bangsa non Yahudi.
Dan juga ada beberapa jemaat yang masih ‘lemah imannya’ atau pemahaman mengenai injil belum terlalu dalam, sehingga ia sering terjebak dalam konteks tertentu ‘apa yang boleh dan apa yang tidak boleh’ dan kemudian mengabaikan unsur substansi atau yang mendasar.
Selain itu yang menjadi alasan Paulus menasihatkan agar tidak saling menghakimi satu sama lain diantara jemaat ialah, suatu saat semua orang akan berdiri dihadapan pengadilan Allah yang adil.
Baca Juga: Lirik Lagu Rohani Kristen ‘KuasaMu Terlebih Besar’ yang Dipopulerkan Oleh NDC Worship
Sehingga tidak perlu lagi untuk menghakimi orang lain, karena sudah ada Allah yang Maha Adil dalam keputusan-keputusanNya.
Namun nasihatnya tidak berhenti sampai disitu, ia juga mengarahkan jemaat yang berada di Roma agar hidup sepenuhnya untuk Tuhan.
Dan yang dimaksud dengan hidup untuk Tuhan ialah, dalam pikiran, perbuatan atau pekerjaan apapun yang dilakukan, selalu bertujuan untuk memuliakan Allah.
Sebab mereka yang ingin hidup memuliakan Allah tidak akan lagi memperhatikan kesalahan atau kelemahan sesamanya, melainkan mengupayakan, agar ketika berelasi dengan sesama, maka nama Tuhan tetap dipermuliakan.***
