Network
MALANG TERKINI – Penggunaan masker wajah saat ini sudah seperti hal wajib yang harus digunakan dalam sebuah rangkaian perawatan kulit.
Yang saat ini sedang populer adalah menggunakan Mud Mask dan Clay Mask dalam salah satu rangkaian perawatan wajah.
Meskipun clay mask dan mud mask sering terlihat hampir mirip namun kenyataannya kedua jenis masker wajah ini memiliki perbedaan.
Perbedaan antara mud mask dan clay mask inilah yang harus diketahui sebelum seseorang menggunakannya, agar nantinya tidak salah dan tidak membuat dampak negatif bagi keadaan wajah.
Baca Juga: 10 Jenis Masker Wajah yang Wajib Dicoba, Bermanfaat untuk Menjaga Kesehatan Kulit Muka!
Berikut adalah perbedaan dari mud mask dan clay mask yang harus diketahui oleh penggunanya agar tidak salah dalam menggunakan
1. Mud Mask
Mud Mask merupakan jenis masker yang bahan dasarnya berasal dari lumpur. Masker ini biasanya bisa mengandung mineral dari laut mati, daerah vulkanik, campuran dengan teh hijau, arang atau madu.
Mud mask lebih cocok digunakan untuk kulit kering dan merupakan skin healing agent karena berfungsi untuk memperlancar peredaran darah wajah, membersihkan wajah dari debu dan kotoran.
Selain itu mud mask juga dapat membuat kulit menjadi lembab dan membuat kulit wajah semakin elastis. Mud Mask dapat digunakan maksimal 2-3 kali dalam seminggu.
Mud mask terbagi atas dua jenis yaitu Dead Sea Mud dan Volcanic Mud. Dead Sea Mud merupakan jenis masker yang bahannya berasal dari laut mati.
Baca Juga: DIY Masker Wajah Bantu Menghaluskan Kulit, Bahan Pasti Ada di Rumah
Dimana jenis ini menggunakan lumpur dari danau air asin yang berada di Yordania. Lumpur ini kaya akan kombinasi mineral seperti kalium, magnesium dan natrium.
Dead Sea Mud sangat populer karna dapat meredakan peradangan pada kulit dan mengatasi kulit kering.
Sementara Volcanic Mud berasal dari lumpur vulkanik yang dikombinasikan dengan bahan lainnya green tea atau matcha.
Volcanic Mud dapat melawan radikal bebas dan menunda penuaan yang sering menjadi masalah pada banyak orang yang berumur lanjut.
2. Clay Mask
Clay mask dibuat dengan bahan dasar tanah liat seperti bentonite atau kaolin. Jenis masker ini biasanya dibuat dari jenis tanah liat yang dicampur dengan beberapa jenis mineral yang mengalir.
Clay mask diformulasikan untuk jenis kulit wajah yang berminyak dan berjerawat. Jenis masker ini seringkali digunakan untuk membersihkan kulit hingga pori-pori terdalam dari berbagai kotoran.
Bahkan clay mask dapat membantu mengecilkan pori-pori sehingga dapat membantu mengurangi komedo dan jerawat.
Clay mask juga bisa membantu detoksifikasi dan mengatasi bakteri penyebab timbulnya jerawat pada kulit wajah.
Sementara clay mask karena formulanya dapat membuat kulit kering, disarankan untuk menggunakannya hanya sekali dalam seminggu.
Clay mask memiliki tiga jenis masker yaitu Smetic Clay, Bentonite Clay dan Kaolin Clay. Smetic Clay berasal dari tanah liat smetic yang sering juga dikenal luas dengan sebutan Sea Clay atau French Green Clay.
Masker ini kaya akan kalsium, silika, mangan, magnesium dan besi yang dapat memberikan manfaat bagi kulit berminyak.
Baca Juga: Australia Open 2022: Jadwal Wakil Indonesia di Babak 32 Besar berserta Link Live Score
Sementara Bentonite Clay berasal dari abu vulkanik yang banyak ada di Fort Benton, Wyoming di Amerika Serikat.
Masker bentonite ini banyak mengandung besi, kalsium dan mangan yang termasuk dalam mineral alami. Masker ini memiliki daya serap yang dapat membantu mengatasi kulit berminyak dan berjerawat.
Kaolin Clay merupakan jenis tanah liat yang memiliki manfaat serbaguna. Masker ini memiliki tekstur lembut dan dapat menghilangkan kulit kering serta bersisik.
Masker kaolin bisa membantu untuk menjadikan kulit bersih dan segera setelah menggunakannya.
Inilah beberapa perbedaan mendasar dari dua jenis masker yaitu Mud Mask dan Clay Mask yang perlu diketahui agar seseorang dapat dengan benar menggunakannya sesuai dengan keadaan kulit wajah. ***
