Analisis Film Whiplash: Ironi Kedisiplinan dan Obsesi

- 28 Februari 2023, 21:35 WIB
Film whiplash: ironi kedisiplinan dan obsesi
Film whiplash: ironi kedisiplinan dan obsesi /Tangkapan layar YouTube/best of movies & tv

Awalnya Fletcher merasa kesal tetapi kejutan lain muncul ketika Fletcher menunjukkan kekagumannya karena kegigihan dan perkembangan pesat Andrew.

Sama halnya dengan Fletcher, Andrew juga menunjukkan antusiasmenya dan membuktikkan kepada Fletcher bahwa ambisinya belum habis. Di akhir film, mereka berdua saling melempar senyuman satu sama lain.

Mengapa pada akhirnya Fletcher jadi mendukung Andrew? Dan mengapa pula Andrew terlihat sangat menikmati pujian Fletcher yang telah menjebaknya?

Sebenarnya dari awal Fletcher melihat potensi besar Andrew sebagai pemain drum handal di atas rata-rata. Bahkan Fletcher merupakan orang pertama yang memperkenalkan dirinya kepada Andrew secara personal.

Fletcher melakukan berbagai cara liciknya untuk mengeluarkan potensi Andrew meskipun dengan cara kekerasan verbal dan fisik yang dilakukannya.

Baca Juga: Sinetron Melukis Senja: Cek Jadwal, Jam Tayang, Daftar Pemain dan Sinopsis

Lalu apakah sebenarnya motif yang dimiliki Fletcher ketika dia menjebak Andrew?

Dalam film tersebut, Fletcher diceritakan sangat terobsesi menciptakan musisi seperti Charlie Parker, seorang musisi saxofon legendaris. Charlie Parker memiliki mentor yang sama kerasnya dengan Fletcher yang bernama Jo Jones.

Berdasarkan hal tersebut, dapat diasumsikan bahwa Fletcher ingin membuat Andrew menjadi sosok seperti Charlie Parker bagi dirinya. Jika benar demikian, aksi liciknya terhadap Andrew merupakan wujud kepedulian Fletcher agar Andrew menjadi musisi hebat.

Fletcher menemukan talenta berlian dalam diri Andrew sehingga dirinya membutuhkan tekanan yang bertubi-tubi. Hal ini didasari oleh terciptanya berlian yang terbentuk oleh tekanan tinggi dalam perut bumi.”

Halaman:

Editor: Iksan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x