Network
MALANG TERKINI – Nafas berbau atau mulut berbau merupakan suatu kondisi yang hampir dialami oleh sebagian besar orang, baik itu akibat penyakit gusi, memakan makanan beraroma menyengat, atau akibat berpuasa.
Bau mulut yang disebabkan akibat suatu penyakit maka sebaiknya segera untuk mengobatinya ke dokter untuk mencegah dampak yang lebih buruk.
Namun, jika bau mulut ini merupakan akibat dari memakan makanan beraroma menyengat atau akibat perut yang kosong saat berpuasa maka bau mulut ini menjadi hal yang wajar.
Saat mengkonsumsi makanan alias saat sedang tidak berpuasa, organ-organ pencernaan akan memecah makanan menjadi bentuk glukosa yang paling sederhana untuk dikirimkan melalui aliran darah sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Namun saat seseorang sedang berpuasa, tubuh akan mencari energi cadangan agar tetap bisa beraktivitas secara normal. Cadangan energi ini biasanya berasal dari lemak tubuh.
Saat lemak dipecah untuk menghasilkan energi, proses yang menyertainya akan mengeluarkan keton. Keton yang mayoritas memiliki bau tidak sedap inilah yang akan membuat mulut seseorang menjadi bau.
Selain disebabkan oleh metabolisme dalam tubuh, bau mulut saat berpuasa juga bisa terjadi akibat terhambatnya produksi air liur. Menurut penelitian, air liur mampu mengontrol bau mulut dengan melibas plak serta bakteri dalam mulut.
Saat seseorang sedang berpuasa, maka secara otomatis produksi air liur akan menurun karena tidak ada makanan yang masuk kedalam mulut. Efeknya akan berimbas pada kurang maksimalnya air liur dalam mengontrol bau mulut akibat bakteri.
