Mengenal 7 Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan Berbagai Daerah di Indonesia

- 10 Maret 2023, 14:07 WIB
 Ilustrasi: Beberapa tradisi masyarakat Indonesia dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Ilustrasi: Beberapa tradisi masyarakat Indonesia dalam menyambut bulan suci Ramadhan. /Kolasi Tangkap Layar YouTube.com/artisdata

MALANG TERKINI – Tinggal menghitung hari masyarakat muslim di Dunia akan menyambut bulan suci Ramadhan. Bulan yang selalu disambut dengan suka cita oleh banyak orang khususnya oleh masyarakat Indonesia. Indonesia yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di Dunia memiliki berbagai tradisi menarik untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

Beberapa tradisi tersebut merupakan tradisi secara turun – temurun selalu dilakukan setiap tahunnya di berbagai daerah di Indonesia. Meskipun memiliki tradisi yang berbeda – beda, namun tujuan dari tradisi tersebut tetap sama. Yaitu merupakan bentuk rasa syukur datangnya Bulan Ramadhan atau Bulan Puasa.

Lalu tradisi apa saja yang biasa dilakukan oleh masyarakat diberbagai daerah di Indonesia menjelang bulan ramadhan ini? Sebagaimana dikutip MalangTerkini.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Art is Data pada 1 April 2021. Bahwa di Indonesia sendiri ada 7 tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia, berikut selengkapnya:

Baca Juga: Kapan Sidang Isbat Ramadhan 2023? Berikut Kemenag Umumkan Jadwalnya 

1. Tradisi Meugang (Aceh)

Meugang merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat aceh berupa menyembelih hewan ternak. Penyembelihan hewan biasanya dilakukan 2 hari menjelang bulan ramadhan, setelah disembelih sebagian daging akan dibagikan kepada para tetangga, sementara sebagiannya lagi disantap bersama keluarga. Tradisi ini sudah dilakukan ratusan tahun yang lalu di Aceh sejak masa kerajaan.

Kala itu pada tahun 1607 Masehi, Sultan Iskandar Muda memotong hewan dengan jumlah yang banyak lalu dagingnya dibagikan kepada seluruh rakyatnya secara gratis. Hal ini dilakukan atas rasa syukur kemakmuran rakyatnya dan rasa terima kasih kepada rakyatnya.

Namun setelah kerajaan aceh ditaklukan pada tahun 1873 tradisi ini tidak dilaksanakan oleh raja, tetapi karena hal ini sudah melekat pada masyarakat Aceh, maka tradisi meugang hingga saat ini tetap dilakukan dalam kondisi apapun. Tradisi meugang sendiri memiliki nilai religius karena dilakukan pada hari – hari suci umat islam. Masyarakat Aceh percaya bahwa nafkah yang telah dicari selama 11 bulan ini wajib disyukur dalam tradisi meugang.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban Sekaligus Qadha Ramadhan: Teks Arab, Latin atin dan Artinya

Halaman:

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x