14 Maret Perayaan White Day? Mengulik ‘Hari Balasan’ Valentine Day yang Populer di Jepang dan Korea Selatan

- 14 Maret 2023, 13:53 WIB
Ilustrasi. White day dirayakan setiap 14 Maret sebagai balasan Valentine Day
Ilustrasi. White day dirayakan setiap 14 Maret sebagai balasan Valentine Day ///Freepik/azerbaijan_stockers

MALANG TERKINI - White Day dirayakan setiap tanggal 14 Maret, tepat satu bulan setelah Hari Valentine. Perayaan ini adalah semacam hari Valentine kedua yang biasa dirayakan di Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan.

Disebut White Day karena warna putih dianggap sebagai simbol kesucian dan diasosiasikan dengan cinta masa remaja dalam budaya Jepang.

Sementara pada saat Hari Valentine tanggal 14 Februari, seseorang memberikan hadiah kepada orang lain untuk mengungkapkan cintanya, maka di White Day, seseorang yang menerima hadiah, akan memberikan balasan hadiah kepada orang yang mereka cintai dan membalas budi atas pemberiannya di tanggal 14 Februari.

Baca Juga: 6 Struggle yang Dialami Oleh Kaum Introvert, Pernah Alami Ini?

Uniknya pada perayaan ini, seseorang yang telah diberi hadiah pada hari Valentine maka harus memberikan tiga kali lipat jumlah hadiah yang dia terima di Hari Kasih Sayang itu.

Sejarah White Day

Hari Valentine datang di negeri Sakura Jepang sekitar tahun 1930-an, dan kemudian perayaan hari Valentine pertama di Jepang dimulai pada tahun 1936.

Namun saat itu, perayaan tersebut tidak begitu populer, dan orang-orang di sana tidak terlalu tertarik untuk merayakannya.

Hingga akhir tahun 1960-an, hari Valentine mulai diperingati. Adanya perayaannya Valentine bagi para perempuan di Jepang, mereka dapat memanfaatkan momen tersebut untuk menunjukkan ketertarikannya pada seorang laki-laki yang dia sukai. Perempuan di Jepang pada hari itu akan memberikan cokelat yang mahal kepada laki-laki yang terlibat asmara dengannya.

Baca Juga: 5 Tips Bisnis Ramadhan 2023 untuk Para Entrepreneur, Persiapkan dari Sekarang!

Kemudian pada tahun 1997, sebuah perusahaan penganan kecil yang berbasis di Fukuoka memasarkan marshmallow pada tanggal 14 Maret, tepat sebulan setelah hari Valentine, dengan tujuan sebagai balasan hadiah dari para pria kepada gadis-gadis yang mereka sukai.

Mereka di sana menyebutnya 'Hari Marshmallow', yaitu jawaban untuk hari Valentine. Toko yang memproduksi marshmallow tersebut kemudian menyarankan untuk mengubah nama menjadi 'White Day'. Tren ini terus berlanjut, dan banyak perusahaan di Jepang mulai memasarkan marshmallow dan cokelat putih bahkan sampai sekarang.

Tradisi ini kemudian menyebar ke banyak negara-negara di Asia seperti Korea Selatan dan China. Para pria di tanggal 14 Maret menghadiahkan cokelat, perhiasan, pakaian, dan semua yang disukai oleh perempuan.

Namun, adanya White Day ini bukan hanya ditujukan untuk perempuan agar menerima hadiah. White day juga menjadi hari di mana siapa saja dapat membalas budi kepada orang yang telah memberikan hadiah di hari Valentine.***

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x