Perasaan yang lebih dalam lagi adalah takut kehilangan sesuatu yang dianggap penting, yang sedang dialami oleh orang lain saat ini.
Fenomena ini menjadi semakin umum, karena sebagian besar dari kita sudah menggunakan sosial media. Dengan adanya sosial media dimana orang-orang dengan mudah berbagi tentang hidup dan kesehariannya yang dianggap baik atau menyenangkan, pada beberapa orang dapat menyebabkan tingkat stres yang signifikan.
Penelitian tentang FOMO
Menurut penelitian, FOMO lebih banyak terjadi pada usia remaja, hal ini disinyalir karena remaja banyak menggunakan situs jejaring sosial, sehingga bisa dengan mudah mengalami FOMO.
Namun penelitian lain juga menyebutkan bahwa, orang-orang dari segala usia juga dapat mengalami FOMO. Satu studi di jurnal Psychiatry Research menemukan bahwa rasa takut ‘tertinggal’ atau FOMO berhubungan dengan penggunaan smartphone dan media sosial yang tinggi, hal ini tidak berkaitan dengan usia atau jenis kelamin
Jadi apa penyebab utama FOMO?
Penelitian menemukan bahwa penggunaan media sosial dan ponsel cerdas yang ‘bermasalah’ terkait erat dengan pengalaman FOMO.
Penggunaan smartphone yang akhirnya berefek pada ketakutan akan evaluasi negatif dan bahkan positif oleh orang lain, akan memengaruhi suasana hati seseorang.
Baca Juga: 25 Musisi Paling Fashionable 2023, Ada Doja Cat Hingga BLACKPINK
Remaja dan orang dewasa sangat rentan terhadap efek FOMO. Melihat teman dan orang lain memposting sesuatu di media sosial, hal itu dapat menjadi ajang membandingkan diri sendiri dan menjadi ketakutan yang kuat akan kehilangan hal-hal yang dialami rekan mereka.
Potensi Bahaya FOMO