Ketika Idola Menjadi Objek Obsesi Para Pemuja Selebriti, Hati-hati Kena Sindrom Ini

- 25 Maret 2023, 19:54 WIB
Ilustrasi Sindrom Pemujaan Selebriti
Ilustrasi Sindrom Pemujaan Selebriti /Pexels/anna-m

MALANG TERKINI – Heboh di media sosial penyanyi ternama Selena Gomez yang sekaligus mantan kekasih Justin Bieber. Lewat Insta Story pribadinya, Selena mengaku mendapat kabar kurang menyenangkan dari istri mantannya, Hailey Bieber.

Hailey Bieber disebut Selena Gomez telah mengalami ujaran kebencian bahkan ancaman pembunuhan melalui media sosial. Selena pun telah meminta para penggemarnya untuk segera menghentikan teror terhadap Hailey.

Fans atau Obsesi? Sindrom Pemujaan Selebriti

Dilansir Malang Terkini dari PsychCentral, Pemuja selebriti dapat diartikan sebagai membentuk kehidupan pribadi dengan melibatkan seseorang yang belum pernah memiliki keterikatan interaksi secara bermakna.

Baca Juga: Apa Itu Sindrom Tourette yang Tengah Dialami Lewis Capaldi? Penjelasan, Gejala, dan Penyebab

Ketika melihat pencapaian selebritas, wajar bagi setiap orang untuk mengagumi mereka. Bahkan mungkin mengikuti setiap keseharian, kegembiraan ataupun pengalaman-pengalaman orang yang dikagumi di media sosial.

Seorang selebriti bahkan dapat memengaruhi hidup seseorang. Membuat penggemarnya merasa termotivasi untuk bepergian ke tempat yang dikunjungi sang idola, atau mungkin mengubah gaya hidup agar seperti mereka.

Namun ketika seorang selebriti selalu ada di pikiran atau merasa identitas diri bergantung pada identitas mereka, Anda mungkin sedang mengalami sindrom pemujaan selebriti.

Apa Itu Sindrom Pemujaan Selebriti?

Sindrom pemujaan selebriti adalah jenis hubungan parasosial yang terjadi ketika kekaguman terhadap selebriti berubah menjadi daya tarik dan keasyikan obsesif.

Baca Juga: Cek di Sini Daftar Kereta Api Khusus di Masa Angkutan Lebaran 2023

Sama seperti hubungan parasosial lainnya, sindrom pemujaan selebriti dapat diartikan juga sebagai hubungan sepihak dan tidak ada timbal balik.

Ini melibatkan satu orang yang menginvestasikan banyak waktu dan energi untuk menjalin hubungan dengan seseorang (dalam hal ini, seorang selebriti) yang sering tidak tahu bahwa pengagum itu ada.

Sindrom Pemujaan Selebriti Seringkali Obsesif, Kompulsif, dan Membuat Ketagihan

Interaksi dan hubungan parasosial bukanlah hal yang aneh atau selalu negatif. Hubungan yang penggemar rasakan kepada idolanya, atau bahkan karakter fiksi dapat memberi pelajaran positif dalam hidup.

Sindrom pemujaan selebriti dinilai oleh pakar psikologi lebih dari sekadar hubungan parasosial. Namun merupakan pola perilaku yang seringkali obsesif, kompulsif, dan membuat ketagihan. Para ahli menyebut hal ini bisa menjadi pola kontinum atau terjadi secara terus menerus.

Mengapa Pemujaan Selebriti Terjadi?

Tidak ada penyebab langsung sindrom pemujaan selebriti yang diketahui. Sebagai kondisi dengan sifat obsesif-adiktif, mengindikasi adanya kondisi kesehatan mental tertentu yang pada akhirnya berperan dalam perkembangan pemujaan selebriti.

Baca Juga: 5 Tips Produktif Kerja Saat Puasa Ramadhan, Nomor 4 Sulit Dihindari

Orang-orang yang mungkin berpeluang lebih tinggi dan memiliki kecenderungan untuk menjadi seorang pemuja selebriti, para pakar menggolongkan pada mereka yang hidup dengan gangguan berikut ini:

1. Neurotisme.
2. Psikotisme.
3. Materialisme.
4. Orientasi keagamaan yang minim.

5. Kecenderungan fantasi.
6. Rendah diri.
7. Narsisisme.
8. Ketidakfleksibelan kognitif (menjadi tanpa kompromi pada keyakinan).

9. Kualitas hubungan intim yang buruk.
10. Kesulitan menghadapi konflik.
11. Depresi.
12. Kecemasan berlebih.

13. Gangguan dan perilaku obsesif-kompulsif (belanja kompulsif, misalnya).
14. Disosiasi.
15. Batasan pribadi yang buruk.
16. Gangguan adiktif.

Baca Juga: Apa itu Baby Blues? Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi Sindrom Pasca Melahirkan

Menurut sebuah studi tahun 2018, faktor lain yang dapat meningkatkan peluang seseorang terkena sindrom pemujaan selebriti, terjadi juga saat seseorang sering melamun tentang idolanya, memiliki keinginan kuat untuk menjadi terkenal, dan perilaku kompulsif seperti penggunaan internet yang obsesif.***

Editor: Iksan

Sumber: Psych Central


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x