Pelaku ‘Abuse of Power’ Memiliki Gangguan Kepribadian Narsistik
Individu yang kasar atau memiliki kecenderungan narsistik mungkin memiliki gangguan kepribadian narsistik atau Narcissistic Personality Disorder (NPD). Penelitian dari Klinik Cleveland menunjukkan bahwa 5 persen populasi di dunia memiliki gangguan kepribadian NPD.
Narsistik memiliki kebutuhan untuk membuat diri mereka terlihat mengesankan, mendambakan kekaguman dan kekuasaan, kurang empati, dan sering bertindak arogan. Ketika perilaku narsis muncul, dapat mencetus kasus penyalahgunaan kekuasaan.
Cara Pelaku Kekerasan ‘Abuse of Power’ Menyalahgunakan Kekuasaan
Di tempat kerja, orang dapat menyalahgunakan kekuasaan mereka dengan beberapa cara, baik dengan memilih dengan cara bias atau prasangka, dengan menciptakan lingkungan kerja yang tidak nyaman, ataupun dengan menyalahgunakan kekuasaan mereka dalam situasi disipliner.
Tindakan narsisme dan penyalahgunaan kekuasaan ini dapat menciptakan kondisi kerja yang sangat berbahaya, budaya toxic dan tidak nyaman bagi karyawan.
Mengapa Penyalahgunaan Kekuasaan Terus Berlanjut?
Korban pelecehan seringkali stres dan bingung dengan situasi mereka. Kebingungan ini dapat menghalangi kepercayaan orang tersebut untuk melaporkan masalah ini, atau mereka mengabaikannya, mengira masalah tersebut akan hilang pada waktunya, yang faktanya tidak mungkin hilang begitu saja.
Akibatnya, kasus-kasus ‘abuse of power’ ini seringkali tidak dilaporkan dan tidak terdeteksi, karena korban merasa bahwa ancaman tindakan bisa lebih buruk daripada bentuk kekerasan yang sebenarnya. Hal ini menciptakan lingkaran setan di mana pelaku merasa dia telah lolos dari kejahatan dan melanjutkan perilaku kasar mereka.