Pohon palem atau pohon zaitun juga bisa digunakan sebagai bahan untuk membuat siwak. Sedangkan pohon Mimba adalah pilihan paling populer untuk membuat siwak di Asia Selatan.
Sumber pohon yang digunakan sebagai bahan siwak dapat berasal dari berbagai pohon, namun tidak untuk pohon delima dan murad.
Adanya pohon arak di Arab Saudi juga berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Pohon arak sendiri berasal dari daerah gersang di Arab Saudi, maka dengan menanamnya dapat mengurangi banyaknya wilayah gurun, di mana pohon arak ini hanya sedikit yang mampu tumbuh.
WHO merekomendasikan siwak sejak 1986
Penggunaan siwak sebagai sarana kesehatan mulut telah mendapat pengakuan di luar wilayah Arab. Pada tahun 1986 dan tahun 2000, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah merekomendasikan penggunaan siwak untuk kebersihan mulut.
Keajaiban siwak bisa pertajam ingatan
Terdapat bukti ilmiah yang menyebut bahwa siwak memiliki khasiat obat dan membantu melawan plak, resesi gusi, kerusakan gigi, gusi berdarah, dan kantong periodontal yang dalam.
Baca Juga: Fakta Unik dan Manfaat Jambu Merah untuk Kesehatan
Studi mengidentifikasi adanya 19 zat alami yang ditemukan dalam siwak yang bermanfaat bagi kesehatan gigi. Di mana siwak mengandung antiseptik alami yang membunuh mikroorganisme berbahaya di mulut, asam tanat yang melindungi gusi dari penyakit, dan minyak aromatik yang meningkatkan air liur.
Para peneliti juga mencatat bahwa penggunaan siwak sejajar dengan pegangan tangan, dan tidak tegak lurus seperti sikat gigi biasa. Oleh karena itu dapat menjangkau area yang sulit dibanding sikat gigi konvensional.
Mohammed bin Zahid, seorang dokter gigi, mengatakan bahwa siwak adalah “sikat gigi alami” yang antara lain bermanfaat juga untuk “menciptakan wewangian di mulut dan mempertajam ingatan”.
Untuk menggunakan siwak, maka cukup dengan mengunyah salah satu ujung ranting siwak sekitar satu sentimeter. Kemudian dilanjutkan untuk terus mengunyahnya hingga melunak dan terbentuk bulu halus.