Bahayanya BPA Pada Botol Plastik yang Sering Disepelahkan

- 18 November 2020, 17:30 WIB
ilustrasi Botol Plastik
ilustrasi Botol Plastik /PIXABAY/congerdesign

MALANG TERKINI - BPA (bisphenol-A) adalah bahan kimia yang ditambahkan ke banyak produk komersial, termasuk wadah makanan dan produk kebersihan.

BPA pertama kali ditemukan pada tahun 1890-an, tetapi ahli kimia pada 1950-an menyadari bahwa ini dapat dicampur dengan senyawa lain untuk menghasilkan plastik polikarbonat yang kuat dan tangguh.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa BPA baik dalam bentuk aktif maupun inaktif mampu menembus plasenta.

Baca Juga: Apakah Penderita Diabetes Boleh Mengonsumsi Obat Parasetamol?

Sebagaimana dikutip MalangTerkini.com dari Antara, disebutkan jika BPA bebas yang telah menembus plasenta dan mencapai fetus, kebanyakan tetap berada dalam bentuk aktif.

Sedangkan bila senyawa yang menembus plasenta adalah bentuk inaktif maka senyawa tersebut dapat diubah kembali menjadi BPA bentuk aktif.

Sekarang ini, plastik yang mengandung BPA biasanya digunakan dalam wadah makanan, botol minum atau botol susu bayi dan barang lainnya. BPA juga digunakan untuk membuat resin epoxy, yang diletakkan di lapisan dalam wadah makanan kaleng untuk menjaga agar logam tidak berkarat dan pecah

Meski begitu, sekarang banyak produsen yang beralih ke produk bebas BPA, di mana BPA telah digantikan oleh bisphenol-S (BPS) atau bisphenol-F (BPF).

Diketahui, Fetus mempunyai kemungkinan tertinggi terpapar BPA melalui plasenta. Di dalam rahim, paparan estrogen pada waktu yang tidak tepat dalam kadar yang melebihi atau kurang dari normal dapat menyebabkan efek merugikan terhadap perkembangan berbagai organ dan sistem, hal ini termasuk sistem reproduksi, perkembangan otak, kelenjar susu dan sistem imun.

Halaman:

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x