Seri Ngaji Tasawuf Bareng Gus Baha, Orang Zuhud dan Makrifat itu Beda Kelas, Apalagi Orang Awam

11 Oktober 2021, 19:58 WIB
Ilustrasi Gus Baha yang sedang menjelaskan tentang tingkatan dalam tasawuf untuk kategori orang zuhud dan makrifat. /Tangkap Layar/Youtube Najwa Sihab

MALANG TERKINI – Jarang diketahui oleh kebanyakan orang, bahwa tingkatan seseorang dalam perjalanan mengenal Tuhan itu berbeda-beda.

Termasuk antara orang pada tingkatan zuhud dan orang yang sudah pada tingkatan makrifat kepad Allah.

Dijelaskan oleh ahli tafsir KH Bahauddin Nursalim atau biasa dipanggil Gus Baha menjelaskan mengenai perbedaan sikap orang yang zuhud dan makrifat.

Apa itu zuhud dan makrifat? Zuhud dan makrifat merupakan tingkatan keilmuan seseorang dalam berperilaku tasawuf menurut agama Islam.

Zuhud secara bahasa memiliki makna meninggalkan keduniawian atau segala hal yang berkaitan dengan dunia.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Sebut Gus Baha Sebagai Kyai Kampung: Gua Belajar Banget

Sementara makrifat adalah tingkatan di atasnya zuhud yang secara bahasa berarti tingkat penyerahan diri kepada Tuhan yang sangat kuat.

Tingkatan zuhud saja menurut orang awam sangat berat untuk dilakukan, karena meninggalkan segala urusan duniawi.

Apalagi tingkatan makrifat, hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu yang telah mencapai tingkatan teratas dan mengetahui Tuhan dari dekat.

Baca Juga: 19 Kata Bijak dan Quotes Gus Baha Tentang Jodoh, Istri, dan Cinta

Menurut Gus Baha ada ciri tertentu yang mudah dipahami untuk membedakan kedua tingkatan ini, yaitu zuhud dan makrifat.

Seperti dilansir Malang Terkini dari sebuah unggahan video di kanal YouTube Santri Gayeng, Gus Baha menjelaskan ciri utamanya.

Orang yang sudah pada tingkatan makrifat, maka yang diinginkan olehnya hanyalah memuji Allah.

“Cita-citanya orang yang arif billah (makrifat) itu memuji Allah. Sudah tidak terlintas surga atau neraka itu tidak dipikir. Pokoknya dia hanya ingin memuji Allah,” kata Gus Baha.

Gus Baha mencontohkan orang yang sudah pada tingkatan makrifat itu ialah Imam Ghozali yang mengarang kitab penuh pujian kepada Allah.

“Imam Ghozali, ketika membuat mukadimah kitab Ihya’ Ulumuddin, saat menulis ‘alhamdulillah’ dia lupa sampai beberapa halaman, karena sudah asik memuji Allah,” jelas Gus Baha.

Baca Juga: 20 Quotes Islami dari Gus Baha yang Paling Dicari oleh Para Santri, Bisa Jadi Status Medsos

Sementara itu, orang yang masih dalam tingkatan zuhud berada di bawah makrifat.

Orang yang masih pada tingkatan zuhud ini memiliki ciri-ciri suka meminta kepada Allah.

“Setiap ingat Allah, hobinya meminta. Tidak sempat memuji Allah,” jelas Gus Baha.

Katakanlah diberi surga oleh Allah dengan banyak bidadari, orang zuhud langsung bilang ingin masuk surga.

Baca Juga: Alasan Kenapa Memegang Istri Membatalkan Wudhu, Penjelasan Gus Baha Bikin Gamblang

Jadi, orang makrifat orientasinya adalah memuji Tuhan, sementara orang zuhud orientasinya meminta.***

Editor: Muhammad Isnan

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler