Kata Buya Yahya Begini Cara Muslim Silaturahmi dalam Perayaan Tahun Baru Imlek

1 Februari 2022, 14:00 WIB
Berikut cara orang muslim terutama mualaf untuk tetap menjaga silaturahmi dengan saudara non muslim yang melaksanakan perayaan Tahun Baru Imlek menurut Buya Yahya. /Tangkapan layar YouTube/Al Bahjah TV.

MALANG TERKINI – Berikut cara orang muslim terutama mualaf untuk tetap menjaga silaturahmi dengan saudara non muslim yang melaksanakan perayaan Tahun Baru Imlek menurut Buya Yahya.

Kita sebagai umat islam sangat diajarkan untuk menjunjung tinggi toleransi dalam beragama.

Namun bagaimana cara kita agar tetap menjaga silaturahmi dengan saudara kita yang sedang merayakan hari perayaan Tahun Baru Imlek.

 Baca Juga: Tanggapan Buya Yahya Tentang Wasiat Dorce Gamalama Direspon Sang Artis: Hamba Serahkan Kepada Allah

Dilansir Malang Terkini dari video YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah 1 Februari 2022, cara untuk tetap bersilaturahmi dalam perayaan Tahun Baru Imlek.

Dalam video tersebut ada seorang mualaf yang bertanya kepada Buya Yahya mengenai silaturahmi kita kepada anggota keluarganya yang non muslim merayakan Tahun Baru Imlek.

Apakah kita harus mengikuti perayaan Tahun Baru Imlek tersebut atau tidak ? Jika tidak boleh mengikuti bagaimana seharusnya cara kita untuk menghindarinya?

“Pertama jika Anda menjadi mualaf, Anda harus lebih lemah lembut, ramah, perhatian dan lebih santun kepada saudara yang non muslim,“kata Buya Yahya.

Baca Juga: Bikin Heboh! Willie Salim Jual KFC di Mobil Angkot Harga Rp0, Dijamin Jual Rugi

Buya Yahya juga mengingatkan jika menjadi mualaf itu memang berat namun sangat indah. Dengan cara tersebut sebagai salah satu mukadimah Anda dalam menghindari Perayaan Imlek.

“Mereka tau baik dan mereka tidak akan komentar macam-macam tentang Anda, yang menjadi masalah adalah baru masuk islam ternyata kurang bekal sehingga tampak memusuhi yang non muslim,” kata Buya Yahya.

Buya Yahya menjelaskan bahwa ada saudara kita berbeda agama dengan kita, harusnya kita tetap melakukan silaturahmi seperti cara islam mengajarkannya.

Jika Anda masih punya saudara yang belum masuk islam, namun pengabdian Anda tetap biarpun beragama beda dalam segala hal, kecuali dalam beribadah,” kata Buya Yahya.

 Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Cara Agar Tidak Mudah Tersinggung Saat Dinasehati Orang Lain

Selanjutnya Buya Yahya menjelaskan sebagai mualaf juga harus menyampaikan misi dakwah dengan cara akhlak dan perilaku Anda seperti menjaga silaturahmi dan kelembutan.

“Dalam menjaga silaturahmi dan kelembutan, ternyata ada acara apakah ini acara kebiasaan atau keagamaan?, kalau acara keagamaan yang disitu ada sanjungan-sanjungan selain Allah, maka kita tidak boleh ikut karena termasuk syirik kalau tidak jelas dosanya,”kata Buya Yahya.

“Namun apabila ada acara tradisi seperti Tahun Baru dan sebagainya, maka itu ada syiar dan kita tidak boleh menganggungkan syiarnya,” kata Buya Yahya.

Buya Yahya menjelaskan bagaimana cara kita untuk tetap menjaga silaturahmi dengan mereka.

“Anda bisa menjalin hubungan baik sebelum acara tersebut dimulai, kemudian juga bisa meminta maaf dan memberikan hadiah yang spesial kepada mereka jauh sebelum hari perayaan tersebut dimulai,” kata Buya Yahya.

Baca Juga: Kisah Seorang Anak yang Enggan Membayar Pengobatan Ibunya, Menurut Buya Yahya Termasuk Durhaka Halus

Setelah semua acara perayaan agama saudara yang non muslim selesai, hendaknya kita juga kembali seperti hari biasanya.

Namun jika memang hal tersebut tidak bisa dilakukan, misalnya ada orang tua yang nantinya bisa marah dan alasan lainnya.

Maka Buya Yahya menjelaskan dengan cara yang kedua, yaitu menghadirinya dengan syarat ikut dalam perayaan Tahun Baru Imlek yang tidak ada kategori Ibadah dan bersifat keagamaan.

“Tapi Anda mengambil 1 momen, kan acara temponya panjang, kalau seandainya acaranya sehari 5 jam, Nah Anda bisa mengambil satu sesi yang sekiranya tidak ada sanjungan selain Allah dan bersifat kebersamaan, waktu makan atau apa dan boleh bercengkrama dengan saudara kita,” kata Buya Yahya.

Keadaan kedua dilakukan jika memang keadaan yang pertama tidak memungkinkan untuk dilaksanakan karena dapat menimbulkan permusuhan.

“Namun selagi Anda bisa menghindar dengan cantik itu kecerdasan Anda, sehingga tidak akan yang sadar dan dapat mengamalkan 2 hal yaitu menjaga ketaqwaan dan silahturahmi,” kata Buya Yahya.***.

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Tags

Terkini

Terpopuler