Makna Puasa untuk Mengendalikan Nafsu Menurut Prof Dr Quraish Shihab

22 April 2022, 11:48 WIB
Penjelasan Quraish Shihab terkait makna puasa /Tangkapan layar youtube.com/Najwa Shihab


MALANG TERKINI - Prof. Dr. Quraish Shihab menyampaikan bahwa puasa itu mendidik mengendalikan nafsu, bukan cuma tidak makan/minum dan tidak berhubungan suami-istri di siang hari.

Ia mengatakan bahwa nafsu itu tidak boleh dibunuh dan disingkirkan dari diri manusia, tetapi yang perlu adalah dikendalikan.

"Puasa mendidik kita mengendalikan nafsu. Kalau dia sudah terkendali, sudah sering begini, akan lahir nafsu yang dinamai nafsul lawwamah, nafsu yang mengecam Anda kalau Anda melakukan sesuatu yang tidak baik," terangnya, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Quraish Shihab.

Baca Juga: Allahumma Innaka Afuwwun Kariim Tuhibbul Afwa Fa’fu Anni, Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar

Quraish Shihab menjelaskan, setelah terkendali, tahapnya yang pertama adalah menjadikan nafsu itu mengecam.

"'Kenapa ya saya dulu begitu', itu biasa kita begitu. Maki orang, tidak lama, 'Waduh kenapa saya tadi maki dia'. Ada kecaman di dalam hati," terangnya.

Lalu, jika hal itu meningkat dan meningkat maka akan sampai kepada nafsu yang tenang atau 'nafsul muthmainnah'.

Baca Juga: 12 Masjid Ini Jadi Tempat Rekomendasi Ternyaman untuk I’tikaf Selama Bulan Ramadhan

Ia mengungkapkan bahwa manusia dalam hidup itu mempunyai dua lawan, yaitu nafsu dan setan.

"Nafsu itu ada dalam diri kita. Setan itu dari luar. Yang paling bahaya kalau setan berkolaborasi dengan nafsu," tuturnya.

Menurutnya, kalau nafsu menuntut sesuatu, maka apa yang dituntutnya itu tidak mau diganti dengan yang lain walaupun lebih bagus.

"Kalau setan, tidak begitu. Yang penting Anda rugi. Kalau tidak rugi, (setidaknya) Anda tidak untung," paparnya.

Baca Juga: Cara Manjur untuk Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah Saat Puasa Ramadhan

Quraish Shihab mengatakan bahwa puasa itu mestinya dimaknai bahwa ia mengendalikan nafsu serta menampik lahir dan datangnya setan.

"Itu semua agar manusia selalu ingat bahwa dia adalah makhluk dwi dimensi, ada jasmani ada rohani dan pada akhirnya dia akan mati, kematian bukan akhir dari wujud manusia," ungkapnya.

"Kematian itu bukan ketiadaan. Kita masih ada, tapi kita pindah tempat," terang Quraish Shihab.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Sumber: YouTube Quraish Shihab

Tags

Terkini

Terpopuler