Keutamaan Puasa Syawal dan Kisah Imam Sufyan Ats-Tsauri

2 Mei 2022, 11:11 WIB
Ilustrasi Keutaman puasa Syawal selama enam hari setelah berpuasa sebulan di bulan Ramadhan adalah seperti halnya puasa selama setahun penuh /Pixabay.com/ @mohamed_hassan/

MALANG TERKINI - Puasa 6 hari di bulan Syawal mempunyai keutamaan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Keutamaaan puasa Syawal 6 hari setelah berpuasa Ramadhan sebulan penuh adalah seperti halnya puasa selama satu tahun.

Berkaitan dengan puasa Syawal, ada kisah dari Imam Sufyan Ats-Tsauri radhiyallahu 'anhu, sewaktu ia berada di Mekah.

Salah satu tokoh sufi tersebut menceritakan bahwa dirinya tinggal di Mekah selama tiga tahun.

Baca Juga: Hukum Puasa Syawal bagi yang Masih Punya Utang Qadha Ramadhan, Begini Penjelasan Buya Yahya

Di sana, dia melihat seorang lelaki penduduk Mekah yang setiap hari datang ke Baitullah pada waktu zuhur.

Lelaki tersebut melalukan thawaf, sholat, dan mengucap salam kepada Sufyan, lalu pulang. Keduanya pun menjadi saling mengenal.

Suatu hari, lelaki tadi sakit. Ia berpesan agar Sufyan sendiri yang memandikan, mensholati, dan memakamkan jenazahnya apabila meninggal dunia.

Ia juga berpesan agar Sufyan bermalam di samping kuburnya dan mentalqinkan tauhid di kala menghadapi pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Syawal 6 Hari, Lengkap: Arab, Latin, dan Terjemahannya

Kemudian, ketika lelaki tersebut wafat, Sufyan Ats-Tsauri pun mengerjakan apa yang diwasiatkannya.

Saat bermalam di samping makamnya, antara tidur dan terjaga, Sufyan mendengar seruan.

"Wahai Sufyan, ia tidak butuh penjagaan dan talqinmu," ujar seruan itu yang diceritakan Sufyan Ats-Tsauri.

"Dengan sebab apa?", tanya Sufyan.

"Dengan sebab puasa Ramadhan dan mengikutkan enam hari puasa Syawal," jawabnya.

Baca Juga: Jembatan Tunggulmas Ditutup Total Selama Libur Panjang? Ini Penjelasannya!  

Ulama yang bernama Sufyan bin Sa'id itu terbangun dan tidak melihat seseorang pun di sekelilingnya, lalu ia berwudhu dan sholat sampai tidur.

Sufyan bermimpi lagi seperti tadi
sampai tiga kali. Ia pun menjadi yakin bahwa mimpi tersebut dari Allah, bukan dari setan.

Kemudian ia beranjak dan berkata, "Ya Allah, berilah taufik padaku untuk berpuasa Ramadhan dan mengikutkan 6 hari puasa Syawal".

Kisah Imam Sufyan Ats-Tsauri tersebut terdapat dalam kitab An-Nawadir yang juga dituliskan dalam kitab Durratun Nashihin.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Tags

Terkini

Terpopuler